Mengikuti tren SEO On Page sangat penting untuk memastikan situs tetap relevan dan kompetitif di hasil pencarian.
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata kunci, tetapi juga aspek teknis seperti pengalaman pengguna (UX), kecepatan situs, dan struktur konten.
Lebih lanjut, mari membahas tren terbaru SEO On Page serta strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan peringkat situs di mesin pencari.
Tren SEO On Page
Apa itu SEO On Page?
SEO On Page adalah proses optimasi elemen dalam sebuah halaman web untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari.
Berbeda dengan SEO Off Page, yang berfokus pada faktor eksternal seperti backlink, SEO On Page mencakup aspek berikut:
- Penggunaan kata kunci dalam judul, heading, dan konten.
- Optimasi meta tag, seperti meta title dan meta description.
- Struktur konten yang jelas, menggunakan heading dan subheading.
- Kecepatan halaman dan pengalaman pengguna.
- Optimasi gambar dan multimedia.
Jadi, menerapkan strategi SEO On Page yang tepat, sebuah halaman dapat lebih mudah dipahami oleh mesin pencari dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
Tren Terbaru dalam SEO On Page

Setiap tahun, strategi SEO On Page terus berkembang seiring dengan pembaruan algoritma Google.
Penerapan teknik yang tepat tidak hanya meningkatkan peringkat situs, tetapi juga memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Berikut adalah tren terbaru SEO On Page yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas optimasi situs web.
1. AI dan Machine Learning dalam Algoritma Google
Google semakin mengandalkan kecerdasan buatan untuk memahami konten.
Pembaruan algoritma seperti Google BERT dan RankBrain berfokus pada pemahaman bahasa alami.
Konten yang disusun secara kontekstual dan relevan dengan maksud pencarian pengguna, memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan peringkat lebih baik.
2. Pentingnya E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness)
E-E-A-T menjadi faktor utama dalam penilaian kualitas konten.
Untuk meningkatkan aspek ini, pemilik situs harus:
Menampilkan Kredibilitas Penulis
Memastikan bahwa artikel ditulis oleh penulis yang kredibel, dapat meningkatkan kepercayaan pembaca dan otoritas halaman di mata mesin pencari.
Cara melakukannya:
- Sertakan biodata penulis di akhir artikel, termasuk pengalaman, keahlian, dan latar belakang profesional.
Contoh: Jika artikel tentang kesehatan, pastikan ditulis oleh dokter atau ahli kesehatan dengan informasi seperti “Dr. Andi, seorang spesialis gizi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun”. - Tambahkan tautan ke profil LinkedIn atau website profesional untuk memberikan bukti kredibilitas.
Contoh: “Lihat lebih banyak artikel dari [Nama Penulis] di profil LinkedIn-nya di sini.” - Gunakan byline dengan deskripsi singkat pada awal artikel.
Contoh: “Ditulis oleh Sarah Wijaya, seorang pakar SEO dan content strategist yang telah membantu lebih dari 50 bisnis meningkatkan peringkatnya di Google.”
Kesimpulan: Dengan menampilkan kredibilitas penulis, pembaca akan lebih yakin terhadap informasi yang disajikan, dan Google juga lebih cenderung menganggap konten tersebut berkualitas.
Menggunakan Sumber Terpercaya dalam Konten
Mengutip sumber terpercaya akan meningkatkan akurasi informasi serta memperkuat keandalan konten.
Berikut beberapa cara mengimplementasikannya:
- Gunakan data dari sumber resmi atau lembaga kredibel, seperti WHO, Google Trends, atau jurnal akademik.
- Tambahkan hyperlink ke sumber asli agar pembaca bisa mengecek keabsahan informasi.
Contoh: “Menurut laporan Statista, penggunaan mobile commerce meningkat sebesar 68% dalam dua tahun terakhir.” - Hindari menggunakan informasi dari blog atau forum tanpa verifikasi yang jelas, karena bisa menurunkan kredibilitas konten.
- Sertakan kutipan dari ahli atau wawancara dengan profesional di bidang terkait.
Contoh: “Menurut John Doe, seorang spesialis keamanan siber di XYZ Tech, ‘Menggunakan autentikasi dua faktor dapat mengurangi risiko peretasan hingga 80%’.”
Kesimpulan: Dengan memanfaatkan sumber terpercaya, pembaca akan lebih percaya dengan konten yang disajikan dan mesin pencari akan menilai situs sebagai sumber yang dapat diandalkan.
Memperbarui Konten Secara Berkala Agar Tetap Relevan
Algoritma mesin pencari seperti Google lebih menyukai konten yang diperbarui secara berkal.
Hal ini dikarenakan informasi yang usang dapat menurunkan relevansi halaman.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Periksa dan perbarui artikel lama setiap 3-6 bulan untuk memastikan fakta masih valid.
- Tambahkan data atau tren terbaru yang relevan dengan topik.
Contoh: “Pada tahun 2024, algoritma Google memperkenalkan AI-driven search yang semakin menekankan pengalaman pengguna.” - Ganti atau hapus tautan yang rusak (broken links) agar navigasi pengguna tetap lancar.
- Tambahkan contoh kasus atau studi terbaru yang dapat memberikan wawasan lebih mendalam.
Kesimpulan: Dengan menerapkan prinsip E-E-A-T, sebuah situs dapat membangun kepercayaan di mata Google dan meningkatkan peluang mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.
3. Pencarian Berbasis NLP (Natural Language Processing)
Mesin pencari seperti Google semakin cerdas dalam memahami tujuan pengguna saat melakukan pencarian.
Sehingga konten yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka akan lebih mudah muncul di peringkat teratas.
Untuk menyesuaikan strategi SEO dengan perubahan ini, pemilik situs dapat menerapkan langkah-langkah berikut:
Gunakan Format Pertanyaan dan Jawaban dalam Konten
Membentuk konten dalam format tanya-jawab dapat membantu menjawab pertanyaan pengguna secara langsung.
Serta meningkatkan peluang tampil di featured snippet atau People Also Ask (PAA) di hasil pencarian Google.
- Gunakan pertanyaan yang sering diajukan pengguna sebagai subjudul (H2 atau H3).
Contoh: “Bagaimana cara meningkatkan traffic website secara organik?” - Jawab pertanyaan dengan ringkas pada paragraf pertama, lalu beri penjelasan lebih detail di bagian berikutnya.
Contoh: “Untuk meningkatkan traffic website secara organik, Anda bisa menerapkan SEO On Page, membangun backlink berkualitas, dan mengoptimalkan pengalaman pengguna. Berikut adalah langkah-langkah detailnya…” - Gunakan FAQ di akhir artikel untuk menangkap berbagai variasi pertanyaan pengguna.
Contoh:
Q: Berapa lama SEO mulai menunjukkan hasil?
A: Biasanya, SEO memerlukan waktu antara 3-6 bulan untuk memberikan hasil yang signifikan, tergantung pada tingkat persaingan dan kualitas optimasi.
KesImpulan: Dengan menggunakan format pertanyaan dan jawaban, konten menjadi lebih relevan bagi pengguna dan lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari.
Gunakan Struktur yang Mudah Dipahami
Struktur yang jelas dan mudah dibaca meningkatkan keterlibatan pengguna serta membantu mesin pencari memahami konten lebih baik.
- Gunakan daftar poin atau bullet points untuk menyajikan informasi yang lebih ringkas dan mudah dicerna.
Contoh:
Keuntungan menggunakan strategi email marketing: - Buat paragraf singkat dengan maksimal 2-3 kalimat per paragraf.
Contoh sebelum perbaikan (paragraf panjang):
SEO adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas sebuah situs di mesin pencari. Dengan menerapkan berbagai teknik seperti optimasi kata kunci, link building, dan perbaikan UX, situs dapat memperoleh peringkat lebih tinggi di Google.
Contoh setelah perbaikan (paragraf lebih singkat dan mudah dibaca):
SEO membantu meningkatkan visibilitas situs di mesin pencari. Beberapa teknik yang digunakan termasuk optimasi kata kunci, link building, dan perbaikan UX. - Gunakan subjudul (H2, H3) untuk membagi konten menjadi bagian yang lebih terstruktur.
Kesimpulan: Dengan struktur yang jelas dan mudah dipahami, pengguna akan lebih nyaman dalam membaca konten, dan mesin pencari akan lebih mudah mengindeks serta menampilkan informasi yang paling relevan.
4. Core Web Vitals dan Pengalaman Pengguna (UX)
Salah satu indikator utama yang digunakan adalah Core Web Vitals, yang mengukur berbagai aspek performa halaman.
Tiga metrik utama dalam Core Web Vitals adalah:
- Largest Contentful Paint (LCP): Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan elemen terbesar di halaman, seperti gambar utama atau teks besar.
- First Input Delay (FID): Mengukur waktu respons halaman terhadap interaksi pengguna, seperti saat mengklik tombol atau mengetik dalam formulir. FID yang rendah berarti halaman lebih responsif.
- Cumulative Layout Shift (CLS): Mengukur stabilitas elemen halaman saat dimuat. Jika elemen halaman sering berpindah atau bergeser saat loading, maka skor CLS akan buruk.
Agar halaman memiliki skor Core Web Vitals yang baik dan memberikan pengalaman optimal bagi pengguna, pemilik situs perlu:
Optimalkan Kecepatan Halaman untuk LCP yang Lebih Bai
Kecepatan pemuatan elemen terbesar di halaman sangat memengaruhi kesan pertama pengguna terhadap website.
Untuk memperbaiki Largest Contentful Paint (LCP), lakukan langkah-langkah berikut:
- Kompresi gambar menggunakan format yang lebih ringan, seperti WebP atau JPEG progresif, agar waktu pemuatan lebih cepat.
Gambar PNG dengan ukuran 1 MB bisa dikompresi menjadi WebP hanya 200 KB tanpa kehilangan kualitas. - Gunakan lazy loading untuk menunda pemuatan gambar atau video yang tidak langsung terlihat saat halaman dibuka.
Tambahkan atributloading="lazy"
pada tag<img>
untuk mengoptimalkan pemuatan. - Kurangi skrip dan kode yang tidak perlu untuk mempercepat rendering halaman.
Hapus atau tunda pemuatan JavaScript eksternal yang tidak terlalu penting dengandefer
atauasync
. - Gunakan Content Delivery Network (CDN) agar konten dimuat dari server yang lebih dekat dengan lokasi pengguna.
Kesimpulan: Dengan mengoptimalkan elemen terbesar di halaman, skor LCP dapat meningkat dan pengguna akan merasakan kecepatan akses yang lebih baik.
Pastikan Tata Letak Halaman Stabil untuk Mencegah CLS Bur
Stabilitas visual halaman sangat penting agar pengguna tidak terganggu dengan perubahan tata letak yang tiba-tiba saat loading.
Untuk mengurangi Cumulative Layout Shift (CLS), lakukan langkah-langkah berikut:
- Tentukan dimensi gambar dan video secara eksplisit agar browser dapat mengalokasikan ruang sebelum elemen dimuat.
Gunakan atributwidth
danheight
pada tag<img>
untuk menghindari perubahan tata letak mendadak. - Gunakan font yang dimuat secara lokal atau tambahkan fallback font untuk mencegah perubahan tampilan saat font utama belum dimuat.
Terapkanfont-display: swap;
dalam CSS untuk memastikan font tidak menyebabkan pergeseran layout. - Hindari menyisipkan iklan atau elemen dinamis tanpa tempat tetap yang dapat mendorong elemen lain ke bawah saat dimuat.
Jika menggunakan iklan Google AdSense, tentukan ukuran tetap untuk mencegah pergeseran layout mendadak.
Kesimpulan: Dengan memastikan stabilitas elemen halaman sejak awal, pengalaman pengguna akan lebih nyaman tanpa gangguan perubahan tata letak yang tidak terduga.
Gunakan Elemen Interaktif yang Responsif untuk FID yang Lebih Baik
Interaksi pertama pengguna dengan halaman harus cepat dan responsif. Untuk memperbaiki First Input Delay (FID).
Langkah-langkah berikut bisa diterapkan:
- Kurangi beban JavaScript yang berlebihan, karena skrip yang besar dapat memperlambat respons halaman terhadap interaksi pengguna.
Gunakan teknik code splitting untuk memuat hanya bagian JavaScript yang dibutuhkan pada saat tertentu. - Gunakan caching browser untuk mengurangi waktu pemuatan ulang halaman dan meningkatkan interaktivitas.
Terapkancache-control: max-age=31536000
pada file statis untuk mempercepat waktu muat ulang bagi pengguna yang kembali. - Optimalkan elemen interaktif seperti tombol dan formulir, agar dapat merespons input pengguna dengan cepat tanpa delay yang mengganggu.
Gunakan preload untuk mempersiapkan skrip yang sering digunakan sebelum pengguna mulai berinteraksi dengan halaman.
Kesimpulan: Dengan memastikan bahwa halaman dapat merespons interaksi pengguna secara cepat, skor FID akan lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman pengguna dan peringkat di mesin pencari.
5. Mobile-First Indexing dan Kecepatan Situs
Meningkatnya jumlah pengguna internet yang mengakses situs melalui perangkat seluler, memastikan pengalaman terbaik di mobile sangatlah penting.
Agar situs tetap kompetitif dalam indeksasi mobile, pastikan memiliki aspek berikut:
- Desain responsif yang ramah mobile – Situs harus bisa menyesuaikan tampilannya di berbagai ukuran layar tanpa mengurangi fungsionalitas.
- Kecepatan pemuatan halaman yang optimal – Halaman harus dimuat dengan cepat agar pengguna tidak meninggalkan situs karena loading yang lama.
- Navigasi yang mudah digunakan di perangkat seluler – Menu, tombol, dan elemen lainnya harus mudah diakses dan digunakan di layar kecil.
Kesimpulan: Untuk meningkatkan performa situs di perangkat mobile, lakukan langkah-langkah berikut:
Gunakan AMP (Accelerated Mobile Pages) untuk Mempercepat Tampilan Halaman
AMP adalah teknologi yang dirancang untuk mempercepat pemuatan halaman di perangkat mobile, dengan menghapus elemen yang tidak diperlukan.
Beberapa keuntungan AMP meliputi:
- Loading halaman lebih cepat, karena AMP menghilangkan skrip yang berat dan menggunakan format caching dari Google.
- Tampilan yang lebih ringan, memungkinkan pengguna mengakses konten dengan lancar meskipun koneksi internet lambat.
- Peluang lebih besar muncul di Google Top Stories dan carousel hasil pencarian.
Contoh penerapan AMP:
- Jika menggunakan WordPress, pasang plugin AMP for WP untuk otomatis mengonversi halaman ke format AMP.
- Untuk situs berbasis HTML, gunakan
<html amp>
pada awal kode dan sertakan pustaka AMP seperti: htmlCopyEdit<script async src="https://cdn.ampproject.org/v0.js"></script>
Kesimpulan: Mengadopsi AMP dapat meningkatkan pengalaman pengguna serta membantu meningkatkan peringkat pencarian di mobile.
Minimalisir Elemen yang Memperlambat Pemuatan, Seperti Video Otomatis
Elemen berat seperti video otomatis, gambar berukuran besar, atau skrip JavaScript berlebihan dapat memperlambat kecepatan situs.
Untuk mengoptimalkan pemuatan halaman:
- Hindari pemutaran video otomatis yang dapat meningkatkan waktu loading dan mengganggu pengguna.
Solusi: Gunakan tombol “Play” manual atau thumbnail ringan sebelum video dimuat. - Kompresi gambar tanpa mengurangi kualitas dengan format WebP atau JPEG progresif.
Caranya: Gunakan tool seperti TinyPNG atau ImageOptim untuk mengurangi ukuran file gambar. - Kurangi jumlah iklan dan pop-up yang menghambat pengalaman pengguna.
Caranya: Batasi jumlah pop-up dan gunakan format yang lebih ringan seperti slide-in banners. - Tunda pemuatan elemen non-esensial menggunakan teknik lazy loading.
Caranya: Tambahkan atributloading="lazy"
pada elemen<img>
untuk menunda pemuatan gambar di luar layar.
Kesimpulan: Dengan mengurangi elemen berat, situs dapat dimuat lebih cepat dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna mobile.
Pastikan Tombol dan Link Mudah Diklik di Layar Kecil
Desain mobile harus mempertimbangkan ukuran layar yang lebih kecil, sehingga elemen interaktif seperti tombol dan link harus mudah diakses.
Beberapa langkah yang dapat diterapkan:
- Gunakan ukuran tombol minimal 48×48 piksel, sesuai dengan pedoman Google Material Design.
- Jarak antar elemen interaktif minimal 8-10 piksel untuk menghindari kesalahan klik.
- Gunakan font yang mudah dibaca di layar kecil (minimal 16px) agar teks tetap jelas tanpa harus diperbesar.
- Pastikan menu navigasi sederhana dan mudah digunakan, misalnya menggunakan hamburger menu yang rapi dan responsif.
Kesimpulan: Dengan memastikan tombol dan link mudah diakses, pengalaman pengguna di perangkat seluler akan meningkat, yang berkontribusi pada peringkat SEO yang lebih baik.
6. Struktur Heading dan Internal Linking yang Optimal
Penggunaan heading yang tepat membantu mesin pencari memahami struktur konten.
Sementara internal linking meningkatkan navigasi situs dan mendistribusikan otoritas halaman.
Keduanya berperan penting dalam strategi SEO On Page yang efektif.
Untuk memaksimalkan manfaat SEO dari heading dan internal linking, terapkan langkah-langkah berikut:
Gunakan Heading H1 untuk Judul Utama, H2 untuk Subjudul, dan H3-H6 untuk Detail Tambaha
Struktur heading yang terorganisir dengan baik memudahkan mesin pencari dan pengguna dalam memahami hierarki informasi dalam suatu halaman.
- H1 digunakan untuk judul utama dan hanya boleh muncul satu kali di setiap halaman.
Contoh: htmlCopyEdit<h1>Cara Meningkatkan SEO On Page untuk Peringkat Lebih Baik</h1>
- H2 digunakan untuk subjudul utama yang membagi artikel menjadi beberapa bagian penting.
Contoh: htmlCopyEdit<h2>Optimasi Kata Kunci dalam Konten</h2>
- H3 hingga H6 digunakan untuk detail tambahan dalam setiap bagian artikel.
Contoh: htmlCopyEdit<h3>Pemilihan Kata Kunci yang Relevan</h3>
Praktik terbaik dalam penggunaan heading:
- Gunakan hierarki heading yang berjenjang agar artikel lebih mudah dipahami.
- Sisipkan kata kunci secara alami dalam heading tanpa berlebihan.
- Hindari penggunaan H1 lebih dari satu kali di satu halaman.
Kesimpulan: Dengan struktur heading yang jelas, halaman lebih mudah diindeks oleh mesin pencari dan lebih nyaman dibaca oleh pengguna.
Tambahkan Internal Linking ke Halaman Relevan untuk Meningkatkan Keterhubungan Antar Halaman
Internal linking membantu pengguna menjelajahi situs dengan lebih mudah dan meningkatkan waktu kunjungan.
Serta memperkuat hubungan antar halaman dalam website.
Cara menerapkan internal linking yang efektif:
- Tautkan ke halaman dengan topik yang berhubungan agar pengguna dapat menggali lebih dalam informasi yang relevan.
Contoh: Jika artikel membahas “Strategi SEO On Page”, tambahkan tautan ke artikel tentang “Cara Menggunakan Heading dan Subheading dengan Tepat untuk SEO”. - Gunakan internal linking yang natural dan tidak berlebihan agar tidak mengganggu alur membaca.
- Pastikan setiap tautan menuju halaman berkualitas yang memberikan informasi tambahan yang bernilai bagi pembaca.
Kesimpulan: Internal linking yang terstruktur dengan baik tidak hanya membantu navigasi pengguna tetapi juga meningkatkan indeksasi oleh mesin pencari.
Pastikan Penggunaan Heading Sesuai Hierarki Konten untuk Meningkatkan Keterbacaan
Heading bukan hanya elemen SEO, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan pengalaman membaca.
Langkah-langkah optimalisasi heading untuk keterbacaan:
- Gunakan heading sebagai pemisah antar bagian untuk membuat artikel lebih mudah dipindai oleh pembaca.
- Hindari penggunaan heading hanya untuk memperbesar teks, gunakan sesuai dengan fungsinya untuk menunjukkan struktur konten.
- Jaga keseimbangan antara teks dan heading agar konten tidak terlalu padat dalam satu bagian.
Kesimpulan: Struktur heading yang baik membantu pengguna memahami isi artikel dengan cepat tanpa harus membaca keseluruhan teks secara mendetail.
Gunakan Anchor Text Deskriptif dalam Internal Linking untuk Meningkatkan Relevansi Halaman yang Dituatkan
Anchor text adalah teks yang digunakan dalam hyperlink.
Pemilihan anchor text yang tepat dapat membantu mesin pencari memahami konteks halaman yang ditautkan.
Praktik terbaik dalam penggunaan anchor text:
- Gunakan teks yang deskriptif dan relevan dengan halaman tujuan.
Contoh: “Pelajari lebih lanjut tentang strategi email drip campaign untuk meningkatkan konversi.” - Hindari penggunaan anchor text generik seperti “baca selengkapnya” tanpa konteks yang jelas.
- Gunakan variasi anchor text agar tidak mengulang frasa yang sama secara berlebihan dalam satu artikel.
Kesimpulan: Dengan anchor text yang relevan, internal linking menjadi lebih bernilai bagi pengguna dan lebih efektif dalam meningkatkan relevansi halaman di mesin pencari.
7. Search Intent dan Konten Berkualitas
Search intent atau maksud pencarian mengacu pada tujuan di balik kata kunci yang diketik pengguna di mesin pencari.
Untuk memastikan konten sesuai dengan search intent, terapkan strategi berikut:
Analisis Search Intent untuk Memahami Apa yang Dicari Pengguna
Memahami maksud pencarian adalah langkah awal dalam menciptakan konten berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Jenis search intent yang perlu dianalisis:
- Informational intent – Pengguna mencari informasi atau jawaban atas suatu pertanyaan.
Contoh: “Apa itu SEO On Page?” - Navigational intent – Pengguna ingin mengakses situs tertentu.
Contoh: “Google Search Console login” - Transactional intent – Pengguna memiliki niat untuk melakukan transaksi atau pembelian.
Contoh: “Beli laptop gaming murah” - Commercial investigation – Pengguna mencari informasi sebelum mengambil keputusan pembelian.
Contoh: “Perbandingan iPhone 14 dan Samsung S23”
Cara menerapkan analisis search intent:
- Gunakan Google Autocomplete dan People Also Ask untuk melihat pertanyaan yang sering diajukan.
- Analisis hasil pencarian teratas untuk memahami jenis konten yang paling relevan dengan suatu kata kunci.
- Gunakan Google Search Console untuk melihat kata kunci yang membawa traffic ke situs dan menyesuaikannya dengan search intent pengguna.
Kesimpulan: Dengan memahami search intent, konten dapat lebih disesuaikan agar langsung menjawab kebutuhan pencarian pengguna.
Gunakan Format Konten yang Sesuai dengan Search Inten
Tidak semua topik cocok dalam bentuk artikel panjang.
Beberapa informasi lebih efektif disajikan dalam format visual atau interaktif.
Pemilihan format berdasarkan jenis konten:
- Artikel mendalam – Cocok untuk topik edukatif yang membutuhkan penjelasan panjang.
Contoh: “Strategi SEO On Page untuk Pemula” - Infografik – Efektif untuk meringkas data kompleks dalam format yang mudah dipahami.
Contoh: “Tren Digital Marketing 2024 dalam Angka” - Video interaktif – Berguna untuk tutorial atau demonstrasi produk.
Contoh: “Cara Menggunakan Google Analytics untuk Pemula” - Checklist atau daftar poin – Membantu pembaca memahami langkah-langkah secara cepat.
Contoh: “10 Langkah Optimasi SEO On Page”
Cara memilih format yang tepat:
- Lihat jenis konten yang mendominasi halaman pertama Google untuk kata kunci yang ditargetkan.
- Perhatikan bagaimana pesaing menyajikan informasi dan cari cara untuk menyajikan versi yang lebih baik.
- Sesuaikan dengan kebiasaan audiens, misalnya jika audiens lebih suka video, maka konten video lebih efektif daripada artikel teks panjang.
Kesimpulan: Dengan menyesuaikan format konten dengan search intent, peluang keterlibatan pengguna akan meningkat.
Gunakan Struktur yang Memudahkan Pembacaan
Struktur konten yang baik tidak hanya membantu pengguna memahami informasi lebih mudah.
Akan tetapi juga meningkatkan peluang tampil di featured snippet Google.
Struktur yang dapat diterapkan:
- Gunakan daftar poin atau bullet points untuk menjelaskan langkah-langkah atau daftar rekomendasi.
- Gunakan tabel untuk membandingkan data atau memberikan informasi yang terstruktur.
- Gunakan subjudul (H2, H3) untuk membagi konten menjadi bagian yang lebih mudah dipindai.
Kesimpulan: Struktur yang baik memastikan bahwa pembaca dapat menemukan informasi dengan cepat tanpa harus membaca keseluruhan teks.
Gunakan Data Pencarian Google untuk Memahami Pertanyaan yang Sering Diajukan Pengguna
Menganalisis data pencarian dapat membantu dalam menciptakan konten yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Cara mendapatkan data pencarian yang berguna:
- Gunakan Google Search Console untuk melihat kata kunci yang membawa traffic ke situs.
- Manfaatkan Google Trends untuk mengetahui tren pencarian terbaru.
- Periksa People Also Ask (PAA) dan bagian Related Searches di Google untuk melihat pertanyaan yang sering diajukan pengguna.
Kesimpulan: Dengan data pencarian Google, konten dapat dibuat lebih spesifik dan sesuai dengan pertanyaan yang benar-benar dicari pengguna.
Ciptakan Konten yang Menjawab Langsung Kebutuhan Pencarian untuk Meningkatkan Relevansi
Google semakin mengutamakan konten yang langsung memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna tanpa harus menggulir terlalu jauh.
Cara menyajikan jawaban dengan jelas:
- Gunakan paragraf pertama untuk memberikan ringkasan langsung sebelum menjelaskan secara mendetail.
Contoh: “SEO On Page adalah strategi optimasi website yang berfokus pada faktor internal seperti penggunaan kata kunci, struktur heading, dan kecepatan situs. Berikut adalah langkah-langkahnya…” - Gunakan pertanyaan sebagai subjudul dan jawab dalam paragraf pertama setelahnya.
Contoh:
Apa Itu Search Intent?
Search intent adalah maksud pengguna saat melakukan pencarian di Google. Terdapat empat jenis search intent utama: informational, navigational, transactional, dan commercial investigation. - Gunakan FAQ di akhir artikel untuk menjawab pertanyaan umum terkait topik.
Kesimpulan: Menjawab pertanyaan secara langsung akan meningkatkan kemungkinan konten muncul di featured snippet, meningkatkan visibilitas di hasil pencarian.
Optimalkan Penggunaan Media Visual untuk Mendukung Pemahaman Pengguna
Media visual seperti gambar, infografik, dan video dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dan memperjelas informasi yang disampaikan.
Cara mengoptimalkan media visual dalam konten:
- Gunakan infografik untuk menyajikan data kompleks dalam bentuk visual yang lebih menarik.
- Tambahkan screenshot atau ilustrasi untuk memperjelas instruksi dalam tutorial.
- Gunakan video untuk menjelaskan konsep yang sulit dipahami melalui teks.
Kesimpulan: Media visual yang menarik dapat meningkatkan waktu tinggal pengguna di halaman, yang merupakan faktor positif dalam SEO.
Strategi Mengikuti Tren SEO On Page

Untuk mengikuti tren SEO On Page, diperlukan pendekatan yang sistematis agar website tetap relevan dan kompetitif di hasil pencarian.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan:
1. Lakukan Audit SEO Secara Berkala
Dengan audit yang teratur, Anda dapat memastikan bahwa website selalu sesuai dengan standar terbaru SEO.
- Gunakan Google Search Console untuk memantau performa halaman, menemukan error indeks, dan mengevaluasi kata kunci yang menghasilkan traffic.
- Gunakan PageSpeed Insights untuk mengidentifikasi masalah kecepatan halaman dan mendapatkan rekomendasi peningkatan performa.
- Gunakan SEMrush atau Ahrefs untuk menganalisis faktor on-page seperti keyword density, backlink internal, dan struktur halaman.
Kesimpulan: Melakukan audit SEO secara berkala akan membantu mengidentifikasi kelemahan dan peluang perbaikan sebelum berdampak negatif pada peringkat website.
2. Gunakan Tools SEO yang Tepat
Tools SEO dapat membantu mengidentifikasi masalah teknis, mengukur performa, dan menemukan peluang optimasi.
- Google Search Console: Memantau performa pencarian organik dan indeksasi halaman.
- PageSpeed Insights: Mengevaluasi kecepatan dan pengalaman pengguna di perangkat mobile dan desktop.
- SEMrush atau Ahrefs: Menganalisis kompetitor, riset kata kunci, dan audit SEO teknis.
- Yoast SEO atau Rank Math (untuk WordPress): Membantu optimasi meta title, meta description, dan struktur konten.
Kesimpulan: Dengan memilih dan menggunakan tools yang tepat, optimasi SEO dapat dilakukan dengan lebih efisien dan berbasis data yang akurat.
3. Perbarui Konten Lama dengan Informasi Terbaru
Konten yang tidak diperbarui cenderung kehilangan relevansi dan peringkatnya di mesin pencari.
- Lakukan riset kata kunci untuk mengetahui apakah ada perubahan tren pencarian.
- Tambahkan informasi terkini, studi kasus terbaru, atau data statistik yang relevan.
- Optimalkan kembali struktur artikel dengan internal linking ke konten terbaru yang relevan.
- Periksa kembali meta title dan meta description agar tetap menarik dan sesuai dengan tren SEO terbaru.
Kesimpulan: Dengan memperbarui konten secara rutin, website dapat mempertahankan relevansinya serta meningkatkan peluang mendapatkan traffic organik yang lebih tinggi.
4. Optimalkan Kecepatan Halaman
Halaman yang lambat dapat meningkatkan bounce rate dan menurunkan kualitas SEO secara keseluruhan.
- Kompres ukuran gambar menggunakan format WebP untuk mengurangi beban loading.
- Aktifkan lazy loading agar gambar hanya dimuat saat pengguna menggulir halaman.
- Gunakan browser caching untuk menyimpan file statis dan mempercepat akses bagi pengguna yang kembali ke halaman.
- Minifikasi file CSS, JavaScript, dan HTML untuk mengurangi ukuran file yang diunduh browser.
Kesimpulan: Mengoptimalkan kecepatan halaman akan meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu website mendapatkan peringkat yang lebih baik di mesin pencari.
5. Gunakan Struktur Heading dan Internal Linking yang Sesuai
Struktur heading dan internal linking memainkan peran penting dalam meningkatkan navigasi.
Serta memberikan sinyal yang jelas kepada mesin pencari mengenai isi halaman.
- Pastikan hanya ada satu H1 dalam satu halaman, biasanya sebagai judul utama artikel.
- Gunakan H2 untuk subjudul utama dan H3-H6 untuk sub-subjudul agar struktur artikel lebih jelas.
- Gunakan internal linking ke artikel terkait untuk meningkatkan otoritas halaman dan memperpanjang sesi pengguna.
- Buat anchor text yang relevan agar tautan internal lebih natural dan bermanfaat bagi pembaca.
Jadi, dengan menggunakan struktur heading yang tepat dan internal linking yang relevan, website dapat meningkatkan keterbacaan serta membantu mesin pencari memahami hubungan antarhalaman.
Kesimpulan
Mengikuti tren SEO On Page sangat penting agar situs tetap kompetitif dalam peringkat pencarian.
Perubahan algoritma Google terus berkembang, sehingga strategi SEO harus selalu disesuaikan dengan perkembangan terbaru.
Fokus pada pengalaman pengguna, kecepatan halaman, pencarian berbasis NLP, dan kualitas konten menjadi kunci utama dalam optimasi SEO On Page.