Word of Mouth (WOM) Marketing dan Viral Marketing sering dianggap serupa karena mengandalkan penyebaran informasi dari satu orang ke orang lain.
Namun, terdapat perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing yang signifikan dalam cara kerja dan efektivitasnya.
Jadi, mari membahas secara mendalam mengenai perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing, dan bagaimana strategi ini bekerja.
Pada akhirnya, kita akan melihat strategi mana yang lebih efektif dalam konteks bisnis.
Pemasaran WOM Vs. Viral Marketing
Apa Itu Pemasaran WOM dan apa kaitannya dengan viral marketing?
Word of Mouth (WOM) Marketing adalah strategi pemasaran yang mengandalkan rekomendasi dari pelanggan kepada orang lain.
Di sisi lain, viral marketing adalah strategi pemasaran yang dirancang untuk menyebarkan pesan promosi secara luas dalam waktu singkat melalui media sosial, video, atau kampanye digital lainnya.
Baca: Apa Itu Viral Marketing? Definisi, Konsep, dan Pendapat Para Ahli
Meski berbeda dalam pendekatan, Viral Marketing sering kali menjadi pemicu awal bagi pemasaran WOM.
Contoh keterkaitan keduanya:
- Kampanye viral dari suatu brand kosmetik yang menampilkan tantangan makeup di media sosial.
Setelah video viral, pelanggan yang mencoba dan puas dengan produk tersebut mulai membicarakannya kepada teman-teman mereka, menciptakan efek pemasaran WOM. - Video iklan yang viral di platform digital dapat menarik perhatian calon pelanggan.
Jika mereka mencoba produk dan merasa puas, mereka akan merekomendasikan produk tersebut secara langsung kepada orang-orang terdekat, mendukung strategi pemasaran WOM.
Kampanye viral yang sukses dapat menciptakan buzz dan membuat pelanggan berbicara tentang produk, yang akhirnya memperkuat pemasaran dari mulut ke mulut.
Lalu, apa itu buzz Marketing?
Buzz Marketing adalah teknik pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbincangan atau “buzz” yang intens tentang suatu produk atau merek dalam waktu singkat.
Buzz Marketing berperan sebagai pemicu awal yang menciptakan perbincangan luas tentang suatu produk.
Baca: Apa Itu Buzz Marketing: Definisi + Panduan Lengkap Pemula
Mengapa Buzz Marketing, pemasaran WOM dan viral marketing berkaitan?
Sederhananya, jika perbincangan ini berkembang secara alami dan pelanggan mulai merekomendasikannya kepada orang lain, maka strategi tersebut berubah menjadi Pemasaran WOM.
Namun, jika informasi menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform digital, maka strategi tersebut berkembang menjadi Viral Marketing.
Dengan kata lain, viral marketing menciptakan eksposur cepat, sementara WOM mempertahankan kepercayaan jangka panjang.
Bagaimana WOM Bekerja dalam Strategi Pemasaran?

Pemasaran WOM bukan hanya sekadar rekomendasi dari mulut ke mulut. Strategi ini bekerja secara alami, tetapi dapat diperkuat dengan langkah-langkah tertentu untuk mempercepat penyebarannya.
Semakin kuat strategi yang diterapkan, semakin besar dampaknya terhadap pertumbuhan bisnis.
- Kualitas Produk dan Layanan yang Unggul: Pelanggan akan berbagi pengalaman positif hanya jika mereka benar-benar puas dengan produk atau layanan yang diterima.
Oleh karena itu, kualitas menjadi elemen utama dalam strategi pemasaran WOM. - Pengalaman Pelanggan yang Berkesan: Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa dapat meningkatkan peluang pelanggan untuk merekomendasikan produk kepada orang lain.
Misalnya, layanan responsif, diskon khusus bagi pelanggan setia, atau program loyalitas. - Pemanfaatan Ulasan dan Testimoni: Testimoni pelanggan yang dipublikasikan di website atau media sosial dapat memperkuat pemasaran WOM.
Ulasan positif dari pelanggan yang sudah mencoba produk dapat mempengaruhi keputusan calon pembeli lainnya. - Strategi Referral Marketing: Beberapa perusahaan mendorong pemasaran WOM dengan memberikan insentif kepada pelanggan yang berhasil mengajak orang lain menggunakan produk mereka.
Contohnya, program “ajak teman dan dapatkan diskon” yang diterapkan oleh berbagai e-commerce dan aplikasi.
Semakin banyak pelanggan yang puas, semakin besar kemungkinan mereka merekomendasikan produk kepada orang lain.
Perbedaan antara Pemasaran WOM dan Viral Marketing

Meskipun pemasaran Word of Mouth (WOM) dan Viral Marketing sama-sama mengandalkan penyebaran informasi dari satu orang ke orang lain, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing terletak pada cara penyebaran, kontrol yang dimiliki perusahaan, hingga dampaknya terhadap bisnis.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing:
1. Sumber Informasi
Perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing yang pertama yaitu sumber informasi.
Setiap strategi pemasaran bergantung pada sumber informasi yang digunakan.
Pemasaran WOM dan viral marketing memiliki perbedaan dalam cara informasi tentang suatu produk atau layanan disebarkan.
- Pemasaran WOM: Informasi berasal dari pengalaman langsung pelanggan.
Jika seseorang merasa puas dengan suatu produk atau layanan, mereka cenderung merekomendasikannya kepada orang lain secara alami.
Contoh: Seorang pelanggan yang puas dengan layanan salon tertentu akan menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya tanpa diminta oleh pemilik usaha. - Viral Marketing: Informasi berasal dari konten pemasaran yang dirancang oleh perusahaan untuk menarik perhatian publik dan memicu penyebaran luas.
Contoh: Sebuah brand fashion merilis kampanye video kreatif yang menampilkan influencer terkenal. Video tersebut menjadi viral di media sosial karena konsepnya unik dan menarik.
Pemasaran WOM bergantung pada pengalaman pribadi pelanggan, sementara viral marketing lebih banyak menggunakan strategi yang disengaja untuk menarik perhatian audiens dalam jumlah besar.
2. Kecepatan Penyebaran
Perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing selanjutnya yaitu kecepatan penyebaran. Kecepatan penyebaran informasi sangat mempengaruhi efektivitas suatu strategi pemasaran.
- Pemasaran WOM: Penyebaran informasi terjadi secara bertahap dan alami.
Pelanggan yang puas akan merekomendasikan produk kepada teman atau keluarga mereka dalam jangka waktu tertentu.
Contoh: Seorang pelanggan restoran yang puas akan menceritakan pengalamannya kepada beberapa teman.
Jika teman-temannya juga mencoba dan puas, mereka akan merekomendasikan lagi ke orang lain. - Viral Marketing: Penyebaran informasi terjadi dengan sangat cepat, bahkan bisa dalam hitungan jam atau hari.
Contoh: Sebuah merek makanan cepat saji merilis video humoris yang menarik perhatian netizen.
Dalam beberapa hari, video tersebut telah dibagikan jutaan kali dan menjadi tren di berbagai platform media sosial.
Pemasaran WOM lebih lambat tetapi membangun kepercayaan jangka panjang, sementara viral marketing memberikan hasil instan dengan dampak yang luas.
3. Kontrol Perusahaan
Dalam pemasaran, tingkat kendali perusahaan atas penyebaran informasi sangat berpengaruh terhadap efektivitas strategi.
- Pemasaran WOM: Sulit dikontrol karena bergantung pada pengalaman pelanggan.
Jika pelanggan merasa puas, mereka akan menyebarkan informasi positif. Sebaliknya, jika mereka kecewa, informasi negatif juga bisa menyebar luas.
Contoh: Sebuah perusahaan teknologi meluncurkan produk baru, tetapi mengalami banyak keluhan pelanggan.
Akibatnya, banyak ulasan negatif tersebar di forum dan media sosial, yang berdampak buruk bagi citra merek. - Viral Marketing: Lebih dapat dikontrol karena dirancang dengan strategi pemasaran yang disengaja.
Perusahaan dapat memilih konten yang ingin disebarluaskan dan menentukan target audiensnya.
Contoh: Sebuah perusahaan kosmetik meluncurkan kampanye “before and after” dengan influencer.
Mereka mengendalikan narasi kampanye dan memastikan hanya testimoni positif yang ditampilkan.
Pemasaran WOM memberikan kepercayaan yang lebih tinggi, tetapi risikonya lebih besar karena sulit dikendalikan.
Sebaliknya, viral marketing lebih terkontrol, tetapi dampaknya bisa berkurang jika audiens tidak tertarik dengan kontennya.
4. Media yang Digunakan
Media yang digunakan dalam pemasaran sangat menentukan efektivitas penyebaran informasi.
- Pemasaran WOM: Lebih sering terjadi melalui interaksi langsung, ulasan pelanggan, dan testimoni di platform digital seperti Google Review, forum, atau media sosial.
Contoh: Seorang pelanggan menulis ulasan positif tentang pengalaman menginap di hotel di situs review perjalana atau Google Maps. Ulasan ini membantu calon pelanggan lain dalam mengambil keputusan. - Viral Marketing: Mengandalkan media sosial, video, meme, challenge, dan kampanye digital lainnya untuk menarik perhatian sebanyak mungkin dalam waktu singkat.
Contoh: Sebuah brand minuman membuat tantangan di TikTok yang mendorong pengguna untuk mencoba produk mereka dan membagikan video kreatif.
Pemasaran WOM lebih bersifat organik dan terpercaya, sedangkan viral marketing lebih mengandalkan strategi media digital untuk mencapai audiens yang lebih luas.
5. Risiko dan Keuntungan
Setiap strategi pemasaran memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum diterapkan.
- Pemasaran WOM: Memiliki kredibilitas tinggi karena berasal dari pelanggan yang puas. Namun, pertumbuhannya lambat dan sulit diprediksi.
Keuntungan: Membangun loyalitas pelanggan yang kuat dan berkelanjutan.
Risiko: Jika pelanggan memiliki pengalaman buruk, mereka juga akan menyebarkan testimoni negatif. - Viral Marketing: Memberikan hasil yang cepat dan dapat menjangkau banyak orang dalam waktu singkat.
Namun, ada risiko besar jika kampanye tidak diterima dengan baik oleh audiens.
Keuntungan: Eksposur besar dalam waktu singkat, dapat meningkatkan penjualan secara signifikan.
Risiko: Jika kampanye gagal atau mendapat respons negatif, dampaknya bisa merugikan citra merek.
Pemasaran WOM lebih stabil dan terpercaya, sedangkan viral marketing menawarkan hasil cepat tetapi memiliki risiko yang lebih tinggi.
Strategi Mana yang Lebih Efektif?
Menentukan strategi yang lebih efektif antara pemasaran WOM dan viral marketing bergantung pada tujuan bisnis.
Lihat tabel berikut:
Kriteria | Pemasaran WOM | Viral Marketing |
---|---|---|
Situasi yang Cocok | Lebih efektif untuk membangun reputasi dan loyalitas pelanggan. | Lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran merek secara cepat. |
Jenis Bisnis yang Tepat | Bisnis berbasis jasa, seperti restoran dan layanan kesehatan. | Produk baru atau bisnis yang ingin cepat dikenal oleh pasar luas. |
Tujuan Utama | Membangun kepercayaan dan kredibilitas merek dalam jangka panjang. | Menjangkau banyak orang dalam waktu singkat melalui konten kreatif. |
Keunggulan | Kredibilitas tinggi, pelanggan lebih percaya rekomendasi dari orang terdekat. | Cepat menyebar, dapat mencapai audiens besar dalam waktu singkat. |
Untuk memperoleh hasil maksimal Anda bisa mengkombinasikan keduanya.
Banyak perusahaan sukses menggunakan kombinasi pemasaran WOM dan viral marketing untuk mendapatkan dampak maksimal.
Kesimpulan
Perbedaan antara pemasaran WOM dan viral marketing terletak pada sumber informasi, kecepatan penyebaran, kontrol perusahaan, media yang digunakan, serta risiko dan keuntungannya.
Pemasaran WOM lebih cocok untuk membangun reputasi dan kepercayaan dalam jangka panjang, sementara viral marketing dapat membantu produk atau merek cepat dikenal dalam waktu singkat.
Strategi terbaik bergantung pada kebutuhan bisnis.
Menggabungkan pemasaran WOM dan viral marketing dapat menghasilkan dampak pemasaran yang lebih besar, meningkatkan kredibilitas merek, dan memperluas jangkauan audiens.