Dalam konteks SEO, dwell time menjadi indikator penting karena Google menggunakan durasi ini untuk menilai kualitas halaman dan relevansinya terhadap kueri pencarian.
Table of Contents
Apa Itu Dwell Time
Dwell time adalah waktu yang dihabiskan pengguna setelah mengklik hasil pencarian di Google dan kemudian kembali ke hasil pencarian tersebut. Ini berbeda dengan bounce rate atau time on page yang ada di Google Analytics.
Dwell time mengukur seberapa lama pengunjung bertahan di halaman sebelum kembali ke hasil pencarian. Semakin lama pengunjung berada di halaman, semakin baik bagi peringkat halaman di Google, karena dianggap relevan dan memberikan pengalaman baik.
Meningkatkan dwell time dapat membantu meningkatkan posisi halaman di mesin pencari.
Istilah “dwell time” pertama kali digunakan oleh Bing, bukan Google, dalam sebuah posting blog pada tahun 2011. Bing menyebutnya sebagai “sinyal yang kami perhatikan.”
Contoh
Misalnya, Anda mengklik salah satu hasil pencarian, kemudian menghabiskan dua menit di halaman tersebut membaca konten, sebelum akhirnya kembali ke halaman hasil pencarian. Dalam hal ini, dwell time Anda di halaman tersebut adalah dua menit.
Durasi ini menggambarkan seberapa lama Anda menemukan informasi yang relevan di halaman itu sebelum memutuskan untuk kembali mencari hasil lainnya.
Semakin lama pengunjung tinggal di halaman, semakin baik sinyal yang diberikan kepada Google bahwa halaman tersebut mungkin menawarkan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Perbedaan Dwell Time dengan Bounce Rate dan Time on Page
Dwell time berbeda dengan bounce rate dan time on page karena masing-masing mengukur hal yang berbeda meskipun ketiganya berkaitan dengan aktivitas pengguna.
Bounce Rate
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang tidak melakukan tindakan lebih lanjut setelah mengunjungi halaman web, seperti tidak mengklik link lain atau menavigasi ke halaman lain. Metrik ini tidak mencatat apakah pengunjung kembali ke hasil pencarian.
Time on Page
Time on page mengukur berapa lama pengunjung bertahan di sebuah halaman sebelum berpindah ke halaman lain, baik itu kembali ke hasil pencarian, menjelajah ke halaman lain di situs yang sama, atau pergi ke situs lain.
Sementara itu, dwell time khusus mengukur waktu yang dihabiskan pengguna di halaman setelah mengklik hasil pencarian dan kembali ke halaman hasil pencarian, menunjukkan apakah mereka menemukan konten yang relevan atau tidak.
Apakah Dwell Time Merupakan Faktor Peringkat?
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Google yang mengonfirmasi apakah dwell time adalah faktor peringkat.
Memang, Google diketahui telah menggunakan data dwell time untuk melatih model mereka, tetapi belum ada penjelasan tentang apakah atau bagaimana data ini mempengaruhi algoritma pencarian yang berlaku.
Beberapa karyawan Google telah menyatakan bahwa data klik pengguna tidak dapat diandalkan dan tidak dianggap sebagai faktor peringkat.
Banyak ahli SEO yang mengklaim bahwa dwell time adalah faktor peringkat Google, dengan waktu yang lebih lama di halaman memiliki dampak positif pada posisi pencarian.
Dwell time sering kali dianalisis dalam studi korelasi untuk membuktikan pentingnya bagi SEO. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dwell time yang lebih lama berkorelasi positif dengan peringkat pencarian yang lebih tinggi.
Namun, hal yang sama juga berlaku untuk metrik lain yang telah dibantah sebagai faktor peringkat oleh Google.
Penting untuk diingat bahwa korelasi tidak berarti kausalitas saat membaca studi tentang faktor peringkat yang belum diakui oleh Google.
Lalu, apa posisi resmi Google mengenai dwell time dan dampaknya terhadap peringkat pencarian?
Google Membantah
Google secara berulang kali membantah bahwa dwell time, atau metrik interaksi pengguna lainnya, merupakan faktor dalam peringkat pencarian.
Gary Illyes dari Google pernah menyanggah teori ini, termasuk klaim yang dipopulerkan oleh individu tertentu, dengan mengatakan bahwa teori-teori tersebut “semua omong kosong yang dibuat-buat. Pencarian itu jauh lebih sederhana daripada yang orang kira.”

Martin Splitt, juga dari Google, membantah teori yang serupa, menyatakan bahwa metrik interaksi pengguna tidak digunakan untuk peringkat pencarian.
Itulah beberapa contoh terbaru. Setiap kali dwell time muncul dalam diskusi sebagai faktor peringkat potensial, Google selalu cepat menanggapi dan membantah teori tersebut.
Dengan demikian, kita tidak akan melihat bukti yang mencoba membuktikan bahwa dwell time memiliki dampak langsung pada SEO, karena itu semua hanya spekulasi.
Namun, bukan berarti dwell time tidak penting untuk dipertimbangkan. Metrik ini dapat menjadi cara yang berguna untuk menilai seberapa puas pengguna dengan konten di situs web Anda.
Jika Anda mengoptimalkan situs untuk memperpanjang dwell time dengan memberikan lebih banyak konten yang relevan dan berguna, ini berpotensi memberikan dampak positif, meski bersifat tidak langsung, terhadap peringkat situs Anda.
Asumsi
Berdasarkan bukti yang ada, yang cukup meyakinkan adalah; dwell time bukanlah faktor peringkat langsung di Google.
Namun, mari kita klarifikasi: tim pencarian Google kemungkinan besar melihat dwell time (atau apapun yang disebutnya secara internal), serta metrik keterlibatan lainnya.
Ingatlah bahwa dwell time adalah sebuah metrik. Ini lebih merupakan pemeriksaan – salah satu cara bagi Google untuk mengukur apakah algoritma mereka memberikan hasil pencarian terbaik.
Anggaplah dwell time seperti click-through rate (CTR), bounce rate, dan data lainnya yang bisa Anda lacak di Google Analytics, Search Console, dan alat lainnya.
Metrik-metrik ini semuanya merupakan indikator kesehatan situs Anda, tetapi metrik itu sendiri tidak memiliki dampak langsung terhadap peringkat Anda.
Anda tidak bisa mengoptimalkan dwell time secara langsung. Namun, Anda bisa mempengaruhi dwell time dengan membuat konten Anda lebih baik, lebih berguna, bernilai, unik, dan menarik.
Pada akhirnya, ini semua tidak relevan. Satu-satunya cara Anda akan melihat data dwell time adalah jika Anda bekerja di mesin pencari.
Praktik Terbaik untuk Meningkatkan Dwell Time
Meskipun belum jelas apakah dwell time merupakan faktor peringkat, Anda tidak bisa mengoptimalkan secara langsung karena tidak ada cara untuk menghitungnya.
Hal ini karena mesin pencari tidak membagikan data dwell time. Oleh karena itu, lebih baik fokus pada upaya untuk meningkatkan kepuasan dan keterlibatan pengunjung.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Saya rasa Google mungkin mencoba mengukur dan menggunakan keterlibatan pengguna sebagai bagian dari algoritma peringkat mereka, meskipun cara tepatnya belum diketahui. Banyak ahli SEO yang terlalu terobsesi dengan anggapan bahwa faktor tersebut pasti terkait dengan click-through rate (CTR), padahal itu tidak sepenuhnya relevan.
Danny Sullivan,Search Liaison Google
Sebagai pemasar, yang terpenting adalah memastikan orang berinteraksi dengan konten Anda. Fokuslah pada menciptakan konten yang menarik dan memberikan nilai bagi pengunjung, karena dengan begitu, Anda kemungkinan besar akan selaras dengan apa yang Google inginkan.
1. Menarik Perhatian Pembaca di Bagian Pembuka
Pembaca memiliki rentang perhatian yang pendek. Jika Anda tidak bisa menarik perhatian mereka dengan cepat, mereka akan kembali ke hasil pencarian.
Anda bisa melakukan ini dengan menggunakan rumus pembuka yang terbukti efektif, seperti rumus Problem-Agitate-Solve (PAS).
Dalam rumus ini, Anda pertama-tama mengidentifikasi masalah yang dihadapi pembaca, kemudian menggarisbawahi dampak atau kesulitan yang ditimbulkan, dan akhirnya memberikan solusi yang akan mengatasi masalah tersebut.
Dengan pendekatan ini, Anda langsung menyentuh kebutuhan pembaca dan membuat mereka ingin terus membaca.
2. Pertimbangkan Niat Pencarian
Setiap orang memiliki tujuan tertentu saat mencari sesuatu di Google, yang kita sebut sebagai niat pencarian. Anda bisa sering kali menebak niat pencarian ini dari kata kunci yang digunakan, tetapi tidak selalu demikian.
Misalnya, jelas bahwa orang yang mencari “tips link building” ingin mendapatkan daftar tips terkait link building. Namun, bagaimana dengan orang yang mencari “link building tingkat lanjut”? Apakah mereka menginginkan daftar tips link building tingkat lanjut, tutorial langkah demi langkah, atau informasi lainnya?
Memang sulit untuk memastikan niat pencarian secara pasti, namun hasil pencarian teratas biasanya memberikan indikasi yang cukup baik. Dalam hal pencarian “link building tingkat lanjut,” sebagian besar hasilnya adalah daftar tips dan teknik tingkat lanjut.

3. Hindari Clickbait
Orang memilih hasil pencarian berdasarkan judul dan deskripsi meta mereka. Jika judul atau deskripsi tersebut menyesatkan, mereka akan segera menekan tombol kembali.
Misalnya, jika kita menargetkan kata kunci “apa itu PBN” dengan judul dan deskripsi meta seperti ini:

Judul dan deskripsi meta ini adalah clickbait kecuali tips yang diberikan benar-benar strategi mendalam.
Jika dalam artikel tersebut kita hanya memberikan tips dasar, itu tidak akan memenuhi harapan pencari, dan dwell time akan rendah. Hal ini akan membuat pengguna cepat meninggalkan halaman, yang berpotensi merugikan peringkat di mesin pencari.
4. Bahas Subtopik yang Relevan
Saat mencari sesuatu di Google, orang tidak selalu hanya menginginkan jawaban untuk satu pertanyaan. Bahkan jika mereka memang mencari satu jawaban, menemukan jawaban tersebut sering kali menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Misalnya, jika seseorang mencari “apa itu copywriting?“, mereka tentu ingin mendapatkan definisi.
Namun, setelah mengetahui apa itu copywriting, mereka kemungkinan akan memiliki pertanyaan lanjutan, seperti mengapa copywriting itu penting, apa saja jenis-jenis copywriting, dan bagaimana cara menulis copywriting yang efektif?
Dengan membahas subtopik yang relevan, Anda dapat membuat pengunjung terus mengonsumsi konten Anda lebih lama.
Berikut cara mudah untuk menemukan subtopik relevan berdasarkan Content Gap:
- Masukkan domain Anda ke dalam Site Explorer di Ahrefs
- Buka laporan Content Gap
- Masukkan URL dari 3-4 halaman peringkat teratas untuk kata kunci utama Anda
Laporan ini menunjukkan kata kunci yang dimiliki oleh setidaknya satu halaman peringkat teratas, tetapi tidak Anda miliki. Anda sering kali bisa menemukan kata kunci yang mewakili subtopik relevan dengan menyaring laporan ini.

5. Perbarui Konten Secara Berkala
Pengguna tidak ingin konten yang sudah kedaluwarsa untuk beberapa kueri pencarian.
Misalnya, daftar 99+ ide nama usaha makanan unik kami berada di peringkat 10 besar untuk kata kunci utamanya dan mendapatkan sekitar 1.2K kunjungan pencarian bulanan. Namun, kami belum memperbarui daftar tersebut selama hampir dua tahun.

Akibatnya, kemungkinan banyak pencari yang merasa tidak puas dan kembali ke hasil pencarian. Dalam hal ini, waktu tinggal (dwell time) rata-rata halaman kami akan rendah.
Untuk mengatasi hal ini, pastikan untuk memperbarui konten secara berkala agar tetap relevan dan memberikan informasi yang akurat kepada pengunjung.
Baca: Apa Itu Content Refresh: Cara Kerja, Fungsi + 4 Strategi Penting
6. Tambahkan Tautan Internal ke Sumber Daya yang Berguna
Pengguna cenderung tidak kembali ke hasil pencarian jika mereka memiliki jalur alternatif. Anda bisa memberikan jalur tersebut dengan menambahkan tautan internal ke sumber daya lain yang berguna.
Berikut beberapa tips dalam membangun tautan internal yang baik;
- Fokus pada Relevansi: Pastikan tautan internal yang Anda buat relevan dengan konten yang sedang dibahas. Tautkan artikel yang memiliki topik serupa atau saling melengkapi untuk memberikan nilai lebih bagi pembaca.
- Gunakan Anchor Text yang Deskriptif: Gunakan kata atau frasa yang deskriptif dan sesuai dengan halaman yang ditautkan. Hindari penggunaan “klik di sini” atau “baca lebih lanjut,” karena anchor text yang deskriptif membantu mesin pencari memahami konteks tautan tersebut.
- Jangan Berlebihan: Meskipun tautan internal penting, jangan berlebihan dalam menambahkannya. Terlalu banyak tautan dalam satu halaman bisa mengganggu pengalaman pengguna dan malah menurunkan kualitas konten.
- Tautkan Halaman Penting: Pastikan halaman yang penting, seperti halaman produk atau halaman pilar, mendapatkan lebih banyak tautan internal. Ini akan membantu memperkuat otoritas halaman tersebut di mata mesin pencari.
- Perbarui Tautan Lama: Secara berkala periksa dan perbarui tautan internal di artikel lama. Pastikan tautan tersebut masih relevan dan mengarah ke konten yang up-to-date atau baru.
- Perhatikan Struktur Navigasi: Selain menambah tautan di artikel, pastikan struktur navigasi dan menu di situs web Anda juga terorganisir dengan baik. Ini akan memudahkan pengunjung dan mesin pencari menemukan konten Anda dengan lebih mudah.
- Gunakan Alat SEO untuk Mencari Peluang Tautan Internal
Gunakan alat seperti Ahrefs atau Google Search Console untuk mencari peluang tautan internal yang belum Anda manfaatkan. Alat ini dapat membantu Anda menemukan artikel lama yang bisa dihubungkan dengan konten baru.
Berikut cara cepat untuk menemukan peluang tautan internal yang relevan:
- Daftar untuk akun Ahrefs Webmaster Tools secara gratis
- Lakukan pemindaian situs Anda menggunakan Site Audit
- Buka alat Internal Link Opportunities
Laporan ini akan menunjukkan peluang tautan internal kontekstual berdasarkan peringkat kata kunci situs Anda. Untuk melakukan ini, alat ini mencari sebutan kata kunci yang sudah Anda peringkatkan di halaman yang dipindai.
Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat membangun sistem tautan internal yang efektif, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mendukung strategi SEO Anda.
Kesimpulan
Dwell time adalah durasi waktu yang dihabiskan pengguna setelah mengklik hasil pencarian dan sebelum kembali ke halaman hasil pencarian.
Meskipun tidak secara resmi diakui sebagai faktor peringkat oleh Google, dwell time memberikan indikasi penting tentang relevansi dan kualitas konten halaman.
Konten yang lebih menarik dan relevan cenderung membuat pengguna bertahan lebih lama, yang bisa berdampak positif pada pengalaman pengguna dan secara tidak langsung mendukung upaya SEO.
Oleh karena itu, meskipun tidak bisa langsung dioptimalkan, meningkatkan kepuasan pengguna dan keterlibatan dengan konten adalah cara terbaik untuk mempengaruhi dwell time.