Dark Mode Light Mode
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru

Apa Itu PPC Bidding: Cara Kerja, Strategi & Contoh Terbaiknya!

Apa Itu PPC Bidding adalah Apa Itu PPC Bidding adalah

Dalam dunia periklanan digital, PPC (Pay-Per-Click) adalah model iklan di mana pengiklan membayar setiap kali seseorang mengklik iklan mereka.

Salah satu aspek terpenting dalam PPC adalah bidding, yaitu proses lelang otomatis yang menentukan apakah iklan akan ditampilkan, di posisi mana, dan dengan biaya berapa per kliknya.

PPC bidding memungkinkan pengiklan untuk menentukan berapa banyak mereka bersedia membayar untuk setiap klik pada kata kunci tertentu.

Artikel ini akan membahas apa itu PPC bidding, cara kerjanya, jenis strategi bidding, serta tips mengoptimalkan bidding agar menghasilkan ROI yang lebih baik.

Apa Itu PPC Bidding

PPC Bidding adalah sistem lelang digital yang digunakan dalam platform iklan seperti Google Ads, Bing Ads, Facebook Ads, dan lainnya untuk menentukan apakah iklan akan ditampilkan dan di posisi mana dalam hasil pencarian atau platform iklan lainnya.

Dalam sistem ini, pengiklan mengajukan tawaran (bid) atas kata kunci tertentu dan bersaing dengan pengiklan lain untuk mendapatkan tempat terbaik dalam iklan berbayar.

Namun, posisi iklan tidak hanya ditentukan oleh tawaran tertinggi, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti Quality Score dan relevansi iklan terhadap pencarian pengguna.

Cara Kerja PPC Bidding

Apa Itu PPC Bidding

Google Ads dan platform PPC lainnya menggunakan kombinasi tawaran harga (bid), Quality Score, dan Ad Rank untuk menentukan apakah iklan akan tampil dan di mana posisinya dalam hasil pencarian.

Berikut adalah langkah-langkah cara kerja PPC bidding secara lebih rinci:

1. Pengiklan Memilih Kata Kunci dan Menentukan Bid

Setiap pengiklan harus menentukan kata kunci yang relevan dengan bisnis mereka.

Kata kunci ini menjadi dasar bagi sistem PPC untuk menampilkan iklan ketika seseorang mengetikkan pencarian yang sesuai.

Bagaimana Pengiklan Memilih Kata Kunci?

  • Menggunakan Google Keyword Planner atau alat riset kata kunci lainnya untuk menemukan kata kunci dengan volume pencarian tinggi.
  • Menentukan kata kunci yang paling relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
  • Menyusun daftar negative keywords untuk menghindari trafik yang tidak relevan.

Setelah memilih kata kunci, pengiklan menentukan bid maksimal, yaitu jumlah tertinggi yang bersedia mereka bayar untuk setiap klik.

Contoh:

  • Sebuah toko online yang menjual sepatu mungkin menargetkan kata kunci “sepatu lari terbaik” dengan bid maksimal Rp5.000 per klik.
  • Jika ada beberapa pengiklan yang menargetkan kata kunci yang sama, sistem akan menjalankan lelang otomatis untuk menentukan siapa yang mendapatkan posisi terbaik dalam hasil pencarian.

Semakin tinggi bid dan semakin relevan iklan terhadap pencarian pengguna, semakin besar peluang iklan tersebut muncul di bagian atas hasil pencarian.

2. Sistem Lelang Menentukan Ad Rank

Setiap kali seseorang mengetikkan pencarian yang sesuai dengan kata kunci yang ditargetkan, Google Ads atau platform lainnya akan menjalankan lelang otomatis.

Lelang ini menentukan pengiklan mana yang akan mendapatkan slot iklan dan dalam posisi berapa.

Faktor yang Mempengaruhi Ad Rank:

Ad Rank adalah skor yang menentukan posisi iklan dalam hasil pencarian. Rumusnya adalah:

Ad Rank = Bid Maksimum × Quality Score

Ad Rank dihitung berdasarkan dua faktor utama:

  • Bid Maksimum: Jumlah yang bersedia dibayarkan pengiklan untuk satu klik.
  • Quality Score: Skor kualitas yang diberikan oleh Google berdasarkan tiga komponen utama:
    • Relevansi iklan terhadap kata kunci.
    • Click-Through Rate (CTR) yang diperkirakan, yaitu kemungkinan pengguna mengklik iklan.
    • Landing page experience, yaitu seberapa baik pengalaman pengguna di halaman tujuan setelah mengklik iklan.

Jika Quality Score tinggi, pengiklan dapat memenangkan posisi iklan dengan biaya lebih rendah dibandingkan pengiklan lain yang hanya mengandalkan bid tinggi.

Contoh:

  • Pengiklan A menawar Rp7.000 per klik, tetapi memiliki Quality Score 4, sehingga Ad Rank-nya adalah 28 (7.000 × 4).
  • Pengiklan B menawar Rp5.000 per klik, tetapi memiliki Quality Score 7, sehingga Ad Rank-nya adalah 35 (5.000 × 7).

Dalam kasus ini, meskipun Pengiklan B memiliki bid lebih rendah, ia tetap mendapatkan posisi lebih baik karena Quality Score yang lebih tinggi.

3. Iklan Ditampilkan atau Tidak Berdasarkan Ad Rank

Setelah lelang selesai, sistem akan menentukan iklan mana yang akan ditampilkan dan di posisi berapa.

Bagaimana Ad Rank Mempengaruhi Tampilan Iklan?

  • Iklan dengan Ad Rank tertinggi mendapatkan posisi teratas dalam hasil pencarian berbayar.
  • Jika Ad Rank terlalu rendah, iklan mungkin tidak akan muncul sama sekali, meskipun bid cukup tinggi.

Google Ads juga memiliki threshold (batas minimum) untuk Ad Rank. Jika skor Ad Rank tidak memenuhi standar tertentu, Google tidak akan menampilkan iklan tersebut, meskipun pengiklan menawar dengan harga tinggi.

Contoh Kasus:

  • Jika ada 10 pengiklan yang menawar untuk kata kunci yang sama, tetapi hanya 4 slot iklan tersedia, maka hanya pengiklan dengan Ad Rank tertinggi yang iklannya akan muncul.
  • Jika seorang pengiklan memiliki bid tinggi tetapi Quality Score rendah, ia bisa kalah oleh pengiklan yang memiliki bid lebih rendah tetapi Quality Score lebih baik.

4. Pengiklan Membayar Setiap Kali Iklan Diklik (CPC – Cost Per Click)

Pengiklan hanya dikenakan biaya ketika pengguna benar-benar mengklik iklan mereka, bukan ketika iklan hanya muncul di hasil pencarian tanpa interaksi.

Bagaimana Google Menentukan CPC yang Harus Dibayar?

  • Pengiklan tidak selalu membayar jumlah bid maksimal mereka.
  • Google menggunakan sistem Second-Price Auction, di mana pengiklan hanya membayar sedikit lebih tinggi dari bid pengiklan di posisi di bawahnya.
  • CPC yang dibayar dihitung dengan rumus: CPC yang dibayar = (Ad Rank pengiklan di bawah Anda ÷ Quality Score Anda) + Rp1

Contoh:

  • Pengiklan A memiliki Ad Rank 50 dengan bid maksimal Rp10.000.
  • Pengiklan B memiliki Ad Rank 40 dengan bid maksimal Rp8.000.
  • Maka, Pengiklan A hanya perlu membayar (40 ÷ Quality Score A) + Rp1, bukan Rp10.000 penuh.

Dengan sistem ini, pengiklan dapat membayar lebih murah dari bid maksimal mereka jika mereka memiliki Quality Score yang tinggi.

Bagaimana CPC Dipengaruhi oleh Kompetisi?

  • Jika banyak pengiklan menargetkan kata kunci yang sama, maka CPC akan lebih tinggi.
  • Jika persaingan rendah, CPC bisa lebih murah meskipun bid awal tinggi.

Jenis-Jenis Strategi PPC Bidding

Setiap strategi memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri, tergantung pada tujuan bisnis yang ingin dicapai.

Berikut adalah beberapa strategi bidding yang umum digunakan dalam PPC.

1. Manual CPC (Cost-Per-Click) Bidding

Strategi ini memungkinkan pengiklan untuk mengontrol secara langsung jumlah yang mereka tawarkan per klik pada setiap kata kunci.

Dengan strategi ini, pengiklan bisa menyesuaikan bid berdasarkan kinerja kata kunci tertentu untuk mengoptimalkan biaya dan hasil kampanye.

  • Memberikan kontrol penuh terhadap biaya per klik (CPC) sehingga pengiklan bisa menetapkan anggaran yang sesuai.
  • Cocok untuk bisnis yang ingin mengontrol anggaran iklan secara ketat dan menghindari pengeluaran berlebih.
  • Memerlukan pemantauan rutin agar iklan tetap kompetitif dan performanya optimal.

Kelemahannya, strategi ini memerlukan banyak waktu dan usaha karena pengiklan harus memonitor dan menyesuaikan bid secara manual.

2. Enhanced CPC (ECPC)

Enhanced CPC adalah versi yang lebih canggih dari Manual CPC, di mana Google secara otomatis menyesuaikan tawaran berdasarkan kemungkinan konversi.

Ini berarti Google akan menaikkan atau menurunkan bid secara otomatis untuk memaksimalkan peluang konversi.

  • Meningkatkan peluang konversi tanpa menaikkan biaya terlalu tinggi.
  • Menggunakan data historis dan machine learning untuk menyesuaikan bid yang lebih optimal.
  • Cocok untuk pengiklan yang ingin lebih fleksibel tanpa kehilangan kontrol penuh atas strategi bidding mereka.

Namun, karena sebagian besar keputusan bid diambil oleh algoritma Google, pengiklan memiliki kontrol yang lebih sedikit dibandingkan Manual CPC.

3. Target CPA (Cost-Per-Acquisition)

Strategi ini memungkinkan Google untuk secara otomatis menyesuaikan bid dengan tujuan mendapatkan konversi sebanyak mungkin dengan biaya per akuisisi yang telah ditentukan.

Jika bisnis memiliki target tertentu untuk biaya per konversi, maka strategi ini bisa sangat efektif.

  • Cocok untuk bisnis yang ingin mengoptimalkan ROI dengan menetapkan batas biaya per konversi.
  • Google akan menyesuaikan bid untuk mendapatkan lebih banyak konversi dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
  • Memerlukan data historis yang cukup agar sistem bisa mempelajari pola dan bekerja lebih optimal.

Kekurangannya adalah pengiklan memiliki kontrol lebih sedikit terhadap bid individu, dan hasil bisa bervariasi tergantung pada fluktuasi pasar dan algoritma Google.

4. Maximize Clicks

Strategi ini dirancang untuk mendapatkan klik sebanyak mungkin dalam batas anggaran yang tersedia.

Google akan secara otomatis menyesuaikan bid untuk memaksimalkan jumlah klik yang diperoleh dari kampanye PPC.

  • Cocok untuk bisnis yang ingin meningkatkan traffic website dan mendapatkan lebih banyak pengunjung.
  • Mengoptimalkan bid secara otomatis tanpa perlu penyesuaian manual.
  • Memastikan anggaran harian digunakan secara efisien untuk mendapatkan jumlah klik terbanyak.

Namun, strategi ini tidak menjamin bahwa klik yang didapatkan berkualitas tinggi.

Oleh karena itu, pengiklan perlu mengombinasikannya dengan strategi lainnya untuk meningkatkan konversi dan relevansi trafik.

Tips Mengoptimalkan PPC Bidding

Agar strategi PPC bidding berjalan efektif dan memberikan hasil yang optimal, pengiklan perlu menerapkan berbagai teknik optimasi.

Bidding yang tidak terkontrol dapat menyebabkan anggaran terbuang tanpa memberikan hasil yang diharapkan.

Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas PPC bidding.

1. Negative Keywords

Negative keywords adalah kata kunci yang ditambahkan untuk mencegah iklan muncul dalam pencarian yang tidak relevan.

Dengan menggunakan negative keywords, pengiklan dapat memastikan bahwa anggaran iklan hanya digunakan untuk target audiens yang benar-benar berpotensi melakukan konversi.

Beberapa manfaat dari penggunaan negative keywords:

  • Menghemat anggaran dengan menghindari klik dari pencarian yang tidak sesuai dengan bisnis.
  • Meningkatkan relevansi iklan dengan menargetkan audiens yang lebih tepat.
  • Meningkatkan Quality Score karena iklan lebih sering ditampilkan pada pencarian yang sesuai.

Contoh negative keywords:

  • Jika bisnis menjual produk premium, tambahkan kata “murah” atau “gratis” sebagai negative keyword.
  • Jika bisnis menjual produk asli, tambahkan kata “tiruan” atau “kw” sebagai negative keyword.

Untuk menemukan negative keywords yang tepat, gunakan fitur Search Terms Report pada Google Ads untuk melihat kata kunci yang memicu iklan dan mengidentifikasi istilah yang tidak relevan.

2. Pantau dan Sesuaikan Bidding

PPC bidding bukanlah strategi yang dapat diatur sekali lalu dibiarkan begitu saja. Pengiklan harus secara rutin memantau dan menyesuaikan bid berdasarkan performa kata kunci dan efektivitas kampanye.

Beberapa langkah untuk mengoptimalkan bidding:

  • Analisis performa iklan secara rutin menggunakan Google Ads atau alat analitik lainnya.
  • Identifikasi kata kunci dengan CPC tinggi tetapi tingkat konversi rendah, lalu kurangi bid-nya.
  • Naikkan bid untuk kata kunci yang memiliki performa baik dan menghasilkan ROI tinggi.
  • Perhatikan tren musiman dan sesuaikan bidding berdasarkan periode dengan performa terbaik.

Dengan pemantauan dan penyesuaian yang rutin, pengiklan dapat memastikan bahwa anggaran iklan digunakan secara optimal untuk hasil yang maksimal.

3. A/B Testing

A/B Testing adalah metode membandingkan dua atau lebih versi kampanye iklan untuk mengetahui strategi bidding mana yang paling efektif.

Beberapa langkah dalam melakukan A/B Testing untuk PPC bidding:

  • Uji berbagai strategi bidding seperti Manual CPC, Enhanced CPC, dan Target CPA untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik.
  • Bandingkan kinerja iklan dengan berbagai teks, CTA, dan landing page untuk mengetahui kombinasi yang paling efektif.
  • Lihat hasil konversi dan CPC pada setiap eksperimen untuk menentukan strategi yang paling efisien.

Melalui A/B Testing, pengiklan dapat menemukan pendekatan bidding yang memberikan hasil terbaik dan menghindari strategi yang kurang efektif.

4. Quality Score

Quality Score adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam PPC bidding, karena menentukan posisi iklan dan biaya per klik yang harus dibayar.

Semakin tinggi Quality Score, semakin rendah biaya per klik yang dibutuhkan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik.

Beberapa faktor yang mempengaruhi Quality Score:

  • Relevansi iklan terhadap kata kunci yang ditargetkan.
  • Click-Through Rate (CTR), yaitu seberapa sering iklan diklik dibandingkan jumlah tayangan.
  • Kualitas landing page, termasuk kecepatan loading dan pengalaman pengguna.

Beberapa cara untuk meningkatkan Quality Score:

  • Gunakan kata kunci dalam teks iklan untuk meningkatkan relevansi.
  • Pastikan landing page sesuai dengan isi iklan dan memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna.
  • Buat CTA yang menarik untuk meningkatkan CTR.

Dengan meningkatkan Quality Score, pengiklan bisa mendapatkan lebih banyak tayangan dan klik dengan biaya yang lebih rendah.

5. Bid Adjustment

Bid adjustment memungkinkan pengiklan untuk menyesuaikan tawaran mereka berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti jenis perangkat, lokasi geografis, dan waktu tayang iklan.

Beberapa cara mengoptimalkan bid adjustment:

Perangkat

  • Jika mayoritas konversi berasal dari perangkat mobile, tingkatkan bid untuk pengguna smartphone.
  • Jika CPC lebih tinggi di desktop tetapi konversi rendah, kurangi bid untuk perangkat ini.

Lokasi

  • Tingkatkan bid di lokasi yang memiliki konversi tinggi.
  • Kurangi bid di wilayah dengan performa buruk untuk menghindari pemborosan anggaran.

Waktu Tayang

  • Analisis kapan audiens paling aktif dan konversi terjadi, lalu tingkatkan bid pada jam-jam tersebut.
  • Kurangi bid di waktu yang kurang efektif untuk menghemat anggaran.

    Dengan menerapkan bid adjustment yang tepat, pengiklan bisa mengoptimalkan pengeluaran iklan dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

    3 Contoh PPC Bidding Terbaik

    Strategi PPC bidding yang tepat dapat membantu pengiklan mendapatkan posisi iklan yang optimal, meningkatkan impresi, dan memaksimalkan ROI.

    Berikut adalah tiga contoh strategi bidding terbaik yang digunakan pada platform iklan terpopuler:

    1. Google Ads – Bidding untuk Konversi Maksimal

    bidding strategy google ads

    Salah satu contoh sukses PPC di Google Ads adalah iklan pencarian yang dirancang untuk menarik perhatian pengguna dengan headline yang kuat, penggunaan kata kunci yang relevan, dan ajakan bertindak (CTA) yang jelas.

    Kampanye seperti ini bertujuan untuk mendorong pengguna melakukan tindakan tertentu, seperti pembelian atau pendaftaran layanan.

    Agar hasilnya optimal, strategi bidding yang fokus pada konversi menjadi pilihan utama untuk memaksimalkan efektivitas iklan dan mengoptimalkan anggaran yang digunakan.

    Strategi Bidding yang Efektif:

    • Target CPA (Cost-Per-Acquisition) → Google secara otomatis menetapkan bid berdasarkan histori konversi dan sinyal kompetitif agar mendapatkan biaya per akuisisi terbaik.
    • Target ROAS (Return on Ad Spend) → Pengiklan menetapkan target ROI, dan Google menyesuaikan bid untuk memastikan nilai konversi tertinggi meskipun jumlah klik lebih sedikit.
    • Maximize Conversions → Sistem otomatis yang menyesuaikan bid untuk mendapatkan jumlah konversi terbanyak dengan anggaran yang telah ditentukan.

    Mengapa Strategi Ini Efektif: Dengan menggunakan bidding otomatis yang berbasis AI, pengiklan dapat mengoptimalkan biaya per klik (CPC) tanpa perlu menyesuaikan bid secara manual.

    Iklan lebih efektif karena ditampilkan kepada pengguna yang memiliki peluang lebih besar untuk melakukan konversi.

    2. Facebook Ads – Bidding untuk Meningkatkan Jangkauan & Brand Awareness

    Facebook ads
    Source image: facebook.com | desigual.com

    Contoh lain datang dari Facebook Ads, di mana sebuah postingan bersponsor digunakan untuk mempromosikan koleksi terbaru dengan visual menarik dan targeting audiens yang spesifik.

    Untuk iklan seperti ini, strategi bidding yang berfokus pada impresi lebih efektif dibandingkan konversi langsung.

    Strategi Bidding yang Efektif:

    • CPM (Cost-Per-Mille) Bidding: Pengiklan membayar berdasarkan jumlah impresi, bukan jumlah klik.
    • Reach Bidding: Facebook menampilkan iklan kepada sebanyak mungkin pengguna dalam target audiens dengan anggaran yang ditentukan.
    • Brand Awareness Optimization: Algoritma Facebook memprioritaskan penayangan iklan kepada pengguna yang kemungkinan besar akan mengingat merek setelah melihat iklan.

    Mengapa Strategi Ini Efektif: Strategi ini cocok untuk kampanye brand awareness karena Facebook menampilkan iklan kepada audiens yang relevan berdasarkan demografi, minat, dan perilaku pengguna.

    3. Amazon Ads – Bidding untuk Klik & Konversi

    Amazon Ads
    Source: amazon.com

    Amazon Ads menggunakan PPC untuk menampilkan produk bersponsor di halaman pencarian dan rekomendasi.

    Contoh suksesnya adalah iklan produk kursi kantor premium, yang menampilkan gambar berkualitas tinggi serta deskripsi yang jelas dan persuasif.

    Strategi Bidding yang Efektif:

    • Enhanced CPC (ECPC): Sistem menyesuaikan bid secara otomatis berdasarkan peluang konversi, menaikkan bid untuk klik yang lebih berpotensi menghasilkan penjualan dan menurunkan bid untuk klik dengan potensi rendah.
    • Manual CPC: Pengiklan menentukan bid secara manual untuk mengontrol anggaran dan menargetkan kata kunci tertentu dengan lebih presisi.
    • Dynamic Bidding (Amazon): Amazon secara otomatis menyesuaikan bid berdasarkan kemungkinan pembelian pelanggan.

    Mengapa Strategi Ini Efektif: Strategi ini membantu pengiklan mengontrol anggaran dengan membayar hanya untuk klik yang berpotensi menghasilkan penjualan.

    Kesimpulan

    PPC Bidding adalah proses lelang yang menentukan apakah iklan ditampilkan dan di posisi mana berdasarkan kombinasi bid dan Quality Score.

    Semakin tinggi Quality Score, semakin rendah biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan posisi terbaik.

    Strategi bidding yang tepat memungkinkan pengiklan mengoptimalkan anggaran mereka untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

    Dengan memahami sistem bidding dan menerapkan strategi yang sesuai, bisnis dapat meningkatkan efektivitas kampanye iklan PPC mereka dan memperoleh ROI yang lebih tinggi.

    Add a comment Add a comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Previous Post
    Ide Jualan Makanan Kekinian

    60+ Ide Jualan Makanan Kekinian Yang Laris

    Next Post
    apa itu email copywriting

    Apa Itu Email Copywriting: Panduan Lengkap Pemula