Dalam dunia pemasaran digital yang semakin berkembang, native advertising menjadi salah satu metode iklan yang populer untuk menarik perhatian audiens tanpa mengganggu pengalaman pengguna.
Artikel ini akan membahas secara rinci tentang apa itu native advertising serta strategi untuk memaksimalkan penggunaannya.
Native Advertising Adalah…
Apa Itu Native Advertising

Native advertising adalah bentuk iklan digital yang disajikan dengan cara yang menyatu secara alami dengan konten editorial atau tampilan platform tempat iklan tersebut muncul.
Berbeda dengan iklan tradisional yang sering kali terlihat mencolok, native advertising dirancang untuk terlihat seperti bagian dari konten yang lebih besar, sehingga tidak mengganggu pengalaman pengguna.
Cara Kerja Native Advertising
Native advertising berfungsi dengan cara menyelaraskan tampilan dan nuansa iklan dengan konten sekitarnya.
Iklan ini biasanya muncul di platform yang memiliki konten berbasis artikel, video, atau bahkan media sosial, dan disajikan dalam bentuk yang lebih alami dan tidak mencolok.
- Penempatan Iklan dalam Konten: Iklan native biasanya disematkan dalam artikel atau halaman media sosial yang relevan.
Misalnya, artikel yang ditulis di blog atau situs berita dapat menyelipkan iklan yang terasa seperti bagian dari artikel itu sendiri. - Tampilan yang Sesuai: Iklan disesuaikan agar tampil seperti konten lainnya, dengan desain dan gaya yang mirip dengan elemen editorial.
- Pengalaman Pengguna yang Lebih Lancar: Karena tidak memaksakan diri dan menyatu dengan konten, pengguna cenderung lebih tertarik untuk mengklik dan berinteraksi dengan iklan.
Manfaat Native Advertising
Native advertising menawarkan berbagai manfaat baik untuk pengiklan maupun platform yang menyediakannya.
Beberapa manfaat utama meliputi:
- Peningkatan Keterlibatan: Karena iklan disajikan dengan cara yang tidak mengganggu, pengguna cenderung lebih terlibat dan lebih mungkin berinteraksi dengan konten iklan.
- Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik: Native advertising memungkinkan pengalaman iklan yang lebih alami dan tidak mengganggu pengalaman pengguna, meningkatkan persepsi positif terhadap iklan.
- Lebih Menjangkau Audiens yang Tepat: Native ads sering kali terintegrasi dengan platform yang memiliki audiens yang relevan, sehingga meningkatkan peluang konversi.
- Peningkatan CTR (Click-Through Rate): Iklan native cenderung menghasilkan CTR yang lebih tinggi dibandingkan iklan banner tradisional karena mereka lebih menyatu dengan konten yang dikonsumsi oleh audiens.
Keunggulan Native Advertising
Native advertising memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya lebih efektif dibandingkan dengan bentuk iklan digital lainnya:
- Lebih Menarik bagi Audiens: Karena iklan disajikan dalam konteks yang relevan dan alami, audiens cenderung merasa lebih nyaman dengan iklan ini dibandingkan dengan iklan yang mengganggu.
- Menghindari Ad Blockers: Native ads sering kali tidak diblokir oleh perangkat lunak pemblokir iklan (ad blockers) karena mereka terlihat seperti konten editorial, bukan iklan tradisional.
- Meningkatkan Brand Awareness: Dengan penempatan yang tepat dan relevansi tinggi, native advertising dapat membantu memperkenalkan merek kepada audiens yang lebih besar dan lebih relevan.
- Meningkatkan Kredibilitas Merek: Ketika iklan disajikan dengan cara yang mulus dan relevan, audiens cenderung merasa bahwa merek tersebut lebih kredibel dan dapat dipercaya.
Jenis-Jenis Native Advertising
Terdapat beberapa jenis native advertising yang dapat digunakan oleh pengiklan, tergantung pada tujuan dan platform yang digunakan. Beberapa jenis utama meliputi:
- Sponsored Content: Ini adalah jenis native advertising yang paling umum, di mana artikel atau video disponsori oleh sebuah merek dan disajikan dengan gaya editorial yang mirip dengan konten yang ada di platform.
- In-feed Ads: Iklan ini muncul di tengah-tengah aliran konten di situs web atau aplikasi, seperti media sosial. Iklan ini menyerupai postingan normal dan sering kali diintegrasikan secara halus.
- Recommendation Widgets: Biasanya ditemukan di bagian bawah halaman artikel atau situs berita, iklan ini menawarkan konten terkait yang menarik bagi audiens untuk mengklik dan menjelajahi lebih lanjut.
- Promoted Listings: Biasanya digunakan oleh platform e-commerce, di mana produk yang dipromosikan ditampilkan di bagian-bagian tertentu dari platform, seperti hasil pencarian atau kategori produk.
Strategi Menggunakan Native Advertising

Native advertising dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menarik audiens dan menghasilkan konversi jika diterapkan dengan strategi yang tepat.
Untuk memastikan kampanye native advertising Anda sukses, berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengoptimalkan hasil iklan:
1. Konten yang Relevan dan Berkualitas
Konten adalah inti dari setiap kampanye native advertising.
Agar iklan native Anda berhasil, pastikan bahwa konten yang disajikan benar-benar relevan dengan audiens target dan memberikan nilai tambah.
Konten berkualitas tinggi, yang relevan dengan kebutuhan dan minat audiens, akan lebih cenderung menarik perhatian dan mendorong pengunjung untuk berinteraksi dengan iklan.
Menyajikan informasi yang bermanfaat, bukan hanya sekadar promosi produk, akan membuat audiens merasa lebih terlibat dan lebih terbuka terhadap pesan yang disampaikan.
Tips untuk Konten Berkualitas:
- Gunakan pendekatan storytelling yang menarik untuk membangun koneksi emosional dengan audiens.
- Sesuaikan gaya penulisan dengan platform tempat iklan akan ditampilkan, misalnya, konten yang lebih santai di media sosial dan lebih informatif di blog atau situs berita.
- Pastikan setiap konten mengarah pada tujuan yang jelas, apakah itu untuk mendidik audiens, membangun brand awareness, atau mendorong konversi.
2. Gunakan Gambar dan Desain Menarik
Visual memainkan peran penting dalam menarik perhatian audiens dalam native advertising.
Desain yang menarik dan gambar yang relevan dengan konten akan meningkatkan kemungkinan iklan untuk dilihat dan diinteraksi oleh audiens.
Pilih gambar atau video yang sesuai dengan platform dan audiens yang Anda tuju.
Pastikan elemen visual tersebut juga mendukung pesan utama iklan dan tidak membingungkan audiens.
Tips untuk Elemen Visual:
- Gunakan gambar berkualitas tinggi yang tidak terlalu ramai, tetapi cukup menarik untuk memicu rasa penasaran.
- Video yang singkat dan menghibur lebih efektif dalam menarik perhatian. Jangan lupa sertakan teks atau subtitle untuk memastikan pesan tersampaikan meskipun video diputar tanpa suara.
- Sesuaikan desain iklan dengan estetika platform yang digunakan, misalnya desain iklan yang lebih modern dan minimalis di Instagram, atau lebih detail dan informatif di situs berita.
3. Penargetan Audiens yang Tepat
Salah satu keunggulan terbesar dari native advertising adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens dengan sangat spesifik.
Memahami siapa audiens Anda dan bagaimana mereka berinteraksi dengan konten adalah kunci untuk memastikan bahwa iklan Anda muncul di hadapan orang-orang yang paling relevan.
Gunakan data demografi, minat, perilaku, dan preferensi pengguna untuk menyesuaikan penargetan iklan Anda.
Semakin spesifik audiens yang Anda targetkan, semakin besar peluang iklan Anda untuk menghasilkan konversi.
Tips untuk Penargetan yang Tepat:
- Manfaatkan data yang tersedia di platform seperti usia, lokasi, dan minat untuk menargetkan audiens yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan Anda.
- Gunakan penargetan ulang (retargeting) untuk menampilkan iklan kepada audiens yang telah berinteraksi dengan merek Anda sebelumnya, seperti pengunjung situs web atau pengguna aplikasi.
- Sesuaikan penargetan berdasarkan perangkat yang digunakan oleh audiens untuk memastikan iklan Anda tampil dengan optimal di berbagai perangkat, baik di desktop maupun mobile.
4. A/B Testing
A/B testing adalah teknik yang sangat berguna dalam menentukan versi iklan mana yang paling efektif dalam menarik perhatian audiens dan mendorong konversi.
Dengan menguji beberapa variasi iklan, Anda dapat memahami elemen mana yang paling berpengaruh pada kinerja iklan, seperti headline, gambar, atau call-to-action (CTA).
A/B testing memungkinkan Anda untuk terus menyempurnakan iklan dan kampanye native advertising Anda berdasarkan data yang akurat.
Tips untuk A/B Testing:
- Uji berbagai versi headline untuk melihat mana yang lebih menarik bagi audiens target.
- Cobalah variasi CTA yang berbeda, seperti “Beli Sekarang”, “Daftar untuk Penawaran Spesial”, atau “Pelajari Lebih Lanjut”, untuk mengetahui mana yang paling efektif.
- Uji elemen visual seperti gambar dan warna untuk melihat mana yang lebih menarik perhatian dan meningkatkan interaksi.
5. Pilih Platform yang Tepat
Platform tempat Anda menampilkan iklan native sangat mempengaruhi hasil kampanye.
Setiap platform memiliki audiens yang berbeda, dan beberapa platform mungkin lebih efektif untuk jenis produk atau layanan tertentu.
Misalnya, iklan native di platform seperti Instagram atau Facebook lebih efektif untuk produk yang lebih visual dan berfokus pada lifestyle, sementara di LinkedIn, iklan native lebih efektif untuk bisnis B2B.
Pastikan Anda memilih platform yang audiensnya sesuai dengan tujuan dan produk yang Anda tawarkan.
Tips untuk Pemilihan Platform:
- Pertimbangkan demografi audiens platform. Jika produk Anda berfokus pada konsumen muda, platform seperti Instagram dan TikTok bisa lebih efektif, sedangkan LinkedIn lebih cocok untuk audiens profesional.
- Sesuaikan format iklan dengan karakteristik platform. Misalnya, gunakan gambar yang lebih estetis di Pinterest, atau video pendek di YouTube dan Facebook.
- Tentukan anggaran dan sesuaikan dengan jangkauan audiens yang ingin dicapai di setiap platform.
Kesimpulan
Video ads adalah salah satu alat pemasaran yang paling efektif dalam dunia digital saat ini.
Dengan menggabungkan elemen visual dan audio, video ads dapat menarik perhatian audiens, membangun brand awareness, dan meningkatkan konversi.
Dengan strategi yang tepat, pengiklan dapat memaksimalkan potensi video ads untuk mencapai tujuan pemasaran mereka secara lebih efektif.