Email marketing tetap menjadi strategi yang kuat dalam dunia digital. Salah satu kunci suksesnya adalah email copywriting.
Tapi, apa itu email copywriting?
Ini adalah seni menulis email yang menarik, persuasif, dan mampu mendorong pembaca untuk melakukan tindakan tertentu.
Bisa berupa pembelian, pendaftaran, atau sekadar membaca lebih lanjut.
Anda sering menerima email promosi, bukan? Nah, di balik setiap email yang menarik, ada teknik copywriting yang bekerja.
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu email copywriting, jenis-jenisnya, elemen penting, hingga strategi menulis yang efektif.
Simak sampai akhir!
Email Copywriting Adalah…
Apa Itu Email Copywriting
Secara sederhana, email copywriting adalah teknik menulis email dengan tujuan komunikasi bisnis atau pemasaran.
Bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membujuk pembaca agar mengambil tindakan.
Apa itu email copywriting dalam konteks bisnis?
Ini adalah cara membangun hubungan dengan pelanggan, meningkatkan engagement, dan tentunya meningkatkan konversi.
Sebuah email yang ditulis dengan baik bisa membuat perbedaan besar dalam strategi pemasaran Anda.
Contohnya, email promosi dari brand favorit Anda.
Mereka tidak sekadar memberitahu bahwa ada diskon.
Mereka menggunakan kata-kata yang mengundang emosi, menciptakan urgensi, dan memberikan dorongan untuk segera bertindak.
Jenis-Jenis Email Copywriting
Email copywriting adalah teknik menulis email yang bertujuan untuk menarik perhatian, membangun hubungan dengan pelanggan, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan tertentu.
Berikut adalah beberapa jenis email copywriting yang umum digunakan dalam strategi pemasaran:
1. Welcome Email
Email ini dikirimkan kepada pelanggan baru setelah mereka mendaftar atau membuat akun.
Tujuannya adalah memberikan sambutan, memperkenalkan brand, dan membangun kesan pertama yang positif.
Ciri-ciri:
- Mengandung ucapan selamat datang yang hangat dan ramah.
- Menjelaskan apa yang bisa diharapkan pelanggan dari layanan atau produk.
- Menyertakan CTA (Call-to-Action) yang mengarahkan pelanggan ke langkah selanjutnya, seperti melengkapi profil atau mengeksplorasi fitur tertentu.
Contoh: “Selamat datang! Kami senang Anda bergabung dengan kami. Klik di sini untuk memulai pengalaman terbaik dengan layanan kami.”
2. Promotional Email
Email ini digunakan untuk mempromosikan produk, layanan, atau penawaran khusus seperti diskon dan bundling.
Ciri-ciri:
- Menggunakan bahasa yang persuasif dan menarik perhatian.
- Menonjolkan manfaat utama dari produk atau layanan.
- Memiliki CTA yang jelas, seperti “Beli Sekarang” atau “Dapatkan Diskon”.
Contoh: “Dapatkan Diskon 50%! Promo terbatas hanya untuk hari ini. Klik di sini untuk membeli sebelum kehabisan!”
3. Transactional Email
Email ini dikirimkan sebagai respons terhadap tindakan spesifik pengguna, seperti konfirmasi pesanan atau notifikasi pengiriman.
Ciri-ciri:
- Informasi langsung dan jelas, tanpa elemen promosi yang berlebihan.
- Menyertakan detail transaksi seperti nomor pesanan, status pembayaran, atau perkiraan waktu pengiriman.
- Bisa mencantumkan rekomendasi produk terkait berdasarkan pembelian sebelumnya.
Contoh: “Pesanan Anda telah dikonfirmasi! Nomor pesanan: #12345. Pesanan Anda akan dikirim dalam 2-3 hari kerja.”
4. Abandoned Cart Email
Email ini dikirimkan kepada pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja mereka tanpa menyelesaikan transaksi.
Ciri-ciri:
- Mengingatkan pelanggan tentang produk yang masih ada di keranjang mereka.
- Bisa menyertakan diskon atau penawaran khusus untuk mendorong pembelian.
- Menggunakan CTA seperti “Selesaikan Pembelian” atau “Lanjutkan Checkout”.
Contoh: “Jangan lewatkan produk favorit Anda! Barang di keranjang Anda masih tersedia, tetapi mungkin segera habis. Klik di sini untuk menyelesaikan pembelian.”
5. Newsletter Email
Mengirimkan informasi berkala kepada pelanggan, seperti update produk, artikel blog, atau tren industri.
Ciri-ciri:
- Menyediakan konten yang bermanfaat dan relevan.
- Tidak terlalu bersifat promosi, tetapi tetap membangun keterlibatan pelanggan.
- Bisa mencakup artikel, tips, atau wawasan bisnis.
Contoh: “5 Tips Meningkatkan Produktivitas di Tempat Kerja! Simak artikel terbaru kami yang akan membantu Anda bekerja lebih efisien.”
6. Re-engagement Email
Email ini digunakan untuk menarik kembali pelanggan yang sudah lama tidak berinteraksi dengan brand.
Ciri-ciri:
- Menggunakan pesan yang menarik perhatian dan bersifat personal.
- Bisa menawarkan insentif, seperti diskon atau fitur baru.
- Menggunakan CTA yang mengajak pelanggan untuk kembali terlibat.
Contoh: “Kami merindukan Anda! Nikmati diskon 20% sebagai ucapan selamat datang kembali. Klik di sini untuk menebus penawaran Anda!”
7. Survey & Feedback Email
Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan atau produk.
Ciri-ciri:
- Singkat dan langsung ke poin utama.
- Bisa memberikan insentif untuk mendorong partisipasi pelanggan.
- Menggunakan CTA seperti “Berikan Pendapat Anda” atau “Isi Survei Sekarang”.
Contoh: “Bagaimana pengalaman Anda dengan produk kami? Kami ingin mendengar pendapat Anda! Klik di sini untuk mengisi survei singkat dan dapatkan voucher diskon 10%.”
8. Product Launch Email
Mengumumkan peluncuran produk baru dan menarik minat pelanggan untuk mencobanya.
Ciri-ciri:
- Menggunakan bahasa yang membangkitkan antusiasme.
- Menyoroti fitur utama dan manfaat produk.
- Bisa menyertakan penawaran eksklusif untuk pelanggan pertama.
Contoh: “Perkenalkan, produk terbaru kami! Dengan fitur inovatif yang akan mengubah cara Anda bekerja. Coba sekarang dan dapatkan diskon spesial peluncuran!”
Elemen Penting dalam Email Copywriting
Agar email Anda efektif, ada beberapa elemen copywriting yang harus diperhatikan:
1. Subject Line (Judul Email)
Judul email adalah elemen pertama yang dilihat penerima, sehingga harus menarik perhatian dalam hitungan detik.
Subject line yang efektif dapat meningkatkan open rate email, sementara yang kurang menarik bisa membuat email diabaikan atau masuk ke folder spam.
Contoh:
- “Rahasia sukses email marketing yang jarang diketahui!”
- “Diskon 50% hanya hari ini – jangan lewatkan!”
Tips:
- Gunakan angka, pertanyaan, atau kata-kata yang memicu rasa penasaran.
- Hindari subject yang terlalu panjang agar tetap terbaca di perangkat mobile.
2. Preheader (Ringkasan Email)
Preheader adalah kalimat pendek yang muncul setelah subject line di kotak masuk email.
Fungsinya adalah menambah konteks dan memberi gambaran isi email, sehingga penerima lebih tertarik untuk membukanya.
Contoh:
- “Buka sekarang dan temukan tips berharga untuk bisnis Anda.”
- “Kami punya penawaran eksklusif untuk pelanggan setia seperti Anda.”
Tips:
- Pastikan preheader melengkapi subject line, bukan sekadar mengulangnya.
- Buat singkat, jelas, dan memancing rasa ingin tahu.
3. Body Copy (Isi Email)
Isi email harus langsung ke inti pesan, tidak bertele-tele, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Fokuslah pada manfaat yang bisa diterima pelanggan, bukan hanya fitur produk atau layanan.
Contoh:
- “Optimalkan bisnis Anda dengan software terbaru. Kelola data lebih cepat, tingkatkan efisiensi, dan jaga keamanan transaksi dengan mudah.”
- “Temukan cara sederhana untuk meningkatkan produktivitas tim Anda. Klik untuk membaca panduan lengkapnya.”
Tips:
- Gunakan paragraf pendek dan bullet points agar mudah dibaca.
- Sertakan elemen storytelling untuk meningkatkan keterlibatan pembaca.
4. Call to Action (CTA)
CTA adalah elemen yang mendorong pembaca untuk melakukan tindakan setelah membaca email.
CTA harus jelas, menarik, dan memberi tahu penerima apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Contoh:
- “Klik di sini untuk mendapatkan diskon spesial.”
- “Daftar sekarang dan nikmati akses eksklusif.”
Tips:
- Gunakan kata kerja yang menunjukkan aksi, seperti “Dapatkan”, “Coba”, atau “Beli”.
- Gunakan warna tombol CTA yang kontras dengan latar belakang untuk menarik perhatian.
5. Personalisasi
Email yang dipersonalisasi lebih efektif dalam menarik perhatian dan membangun hubungan dengan penerima.
Dengan menyebutkan nama pelanggan atau menawarkan konten yang relevan dengan kebiasaan mereka, peluang keterlibatan bisa meningkat.
Contoh:
- “Halo, Andre! Kami punya penawaran spesial hanya untuk Anda.”
- “Kami melihat Anda tertarik dengan produk ini, berikut rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.”
Tips:
- Gunakan data pelanggan untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal.
- Hindari personalisasi yang terlalu generik atau terkesan otomatis.
Teknik Menulis Email Copywriting yang Efektif
Mau bikin email yang nggak cuma dibaca, tapi juga bikin orang tertarik buat ngeklik dan action? Kuncinya ada di cara Anda menyusun kata-kata!
1. Gunakan Subject Line yang Menarik
Subject line adalah elemen pertama yang menentukan apakah email Anda akan dibuka atau diabaikan.
Judul yang menarik akan meningkatkan open rate, sedangkan yang tidak relevan atau terlalu generik bisa membuat email masuk ke folder spam atau langsung dihapus.
Contoh Subject Line yang Efektif:
- “Rahasia meningkatkan penjualan dengan email marketing.”
- “Diskon 50% hanya hari ini – jangan lewatkan!”
- “Kesalahan besar dalam bisnis yang harus Anda hindari!”
Tips:
- Gunakan kata-kata yang memicu rasa penasaran atau urgensi.
- Hindari kata-kata berlebihan atau clickbait agar tidak dianggap sebagai spam.
- Jika memungkinkan, gunakan angka atau pertanyaan untuk meningkatkan daya tarik.
2. Buat Pembukaan yang Menarik
Kalimat pertama dalam email sangat penting karena menentukan apakah penerima akan terus membaca atau tidak.
Pembukaan yang kuat harus relevan dengan target audiens dan langsung menyentuh kebutuhan mereka.
Contoh Pembukaan yang Efektif:
- “Apakah Anda sering kesulitan mendapatkan pelanggan baru? Kami punya solusinya.”
- “Selamat! Anda berhak mendapatkan penawaran spesial eksklusif hanya untuk hari ini.”
- “Kami melihat Anda tertarik dengan [produk/layanan], berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda.”
Tips:
- Gunakan pendekatan storytelling atau pertanyaan untuk menarik perhatian.
- Hindari pembukaan yang terlalu formal atau membosankan.
- Pastikan pembukaan sesuai dengan isi email agar tidak mengecewakan pembaca.
3. Fokus pada Manfaat, Bukan Hanya Fitur
Alih-alih hanya menjelaskan fitur produk atau layanan, fokuslah pada bagaimana hal tersebut dapat membantu penerima email.
Pembaca lebih tertarik pada manfaat yang akan mereka dapatkan daripada sekadar deskripsi teknis.
Contoh Perbedaan Menjelaskan Fitur vs. Manfaat:
Fitur: “Software kami memiliki integrasi API, analisis data real-time, dan sistem keamanan terbaru.”
Manfaat: “Dengan software ini, Anda bisa menghemat waktu hingga 50% dalam mengelola keuangan bisnis dan meningkatkan keamanan data Anda.”
Tips:
- Gunakan pendekatan problem-solving, yaitu menunjukkan masalah yang bisa diselesaikan oleh produk atau layanan Anda.
- Hindari bahasa yang terlalu teknis jika audiens Anda bukan ahli di bidang tersebut.
- Tunjukkan bagaimana produk dapat meningkatkan kenyamanan, efisiensi, atau keuntungan pelanggan.
4. Gunakan Bahasa yang Personal dan Natural
Email yang terasa lebih personal cenderung lebih efektif dibandingkan yang terasa kaku atau generik.
Personalisasi akan membuat penerima merasa lebih diperhatikan dan lebih mungkin untuk membaca email Anda.
Contoh Personalisasi dalam Email:
- “Halo, Andi! Kami punya penawaran spesial yang mungkin Anda sukai.”
- “Kami melihat Anda tertarik dengan produk ini, berikut rekomendasi khusus untuk Anda.”
Tips:
- Gunakan nama penerima jika memungkinkan.
- Hindari bahasa yang terlalu formal atau terkesan seperti template.
- Sesuaikan isi email dengan riwayat interaksi atau preferensi pelanggan.
5. Gunakan Call to Action (CTA) yang Jelas
CTA adalah elemen yang mengarahkan penerima untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar webinar, atau mengunduh eBook.
CTA yang baik harus langsung memberi tahu pembaca apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Contoh CTA yang Efektif:
- “Klik di sini untuk mendapatkan akses gratis sekarang.”
- “Daftar sekarang dan nikmati diskon spesial.”
- “Coba gratis selama 7 hari – mulai sekarang!”
Tips:
- Gunakan kata kerja yang mendorong tindakan, seperti “Dapatkan”, “Coba”, atau “Daftar”.
- Pastikan CTA terlihat jelas dan mudah diklik.
- Letakkan CTA di bagian email yang mudah diakses, seperti di tengah atau akhir email.
6. Buat Email yang Ringkas dan Mudah Dibaca
Email yang terlalu panjang atau bertele-tele akan membuat pembaca kehilangan minat.
Pesan yang singkat, jelas, dan langsung ke poin utama lebih efektif dalam menarik perhatian.
Tips:
- Gunakan paragraf pendek dan bullet points untuk memudahkan pembacaan.
- Jangan terlalu banyak memasukkan informasi dalam satu email, cukup fokus pada satu tujuan utama.
- Pastikan email tetap informatif tanpa terlalu banyak detail yang tidak perlu.
7. Tambahkan Bukti Sosial atau Testimoni
Bukti sosial seperti testimoni pelanggan, ulasan, atau studi kasus dapat meningkatkan kredibilitas email dan membangun kepercayaan penerima.
Orang lebih cenderung percaya pada pengalaman pengguna lain dibandingkan hanya klaim dari perusahaan.
Contoh Bukti Sosial dalam Email:
- “Lebih dari 10.000 pelanggan telah menggunakan layanan kami dengan kepuasan tinggi!”
- “Lihat bagaimana bisnis lain sukses meningkatkan pendapatan mereka dengan strategi ini.”
- “Kami mendapat rating 4.9/5 dari lebih dari 500 pelanggan!”
Tips:
- Gunakan testimoni asli dari pelanggan yang sudah pernah menggunakan produk atau layanan Anda.
- Jika memungkinkan, sertakan foto atau nama pelanggan untuk meningkatkan kredibilitas.
- Gunakan data atau statistik yang mendukung klaim Anda.
8. Sesuaikan dengan Target Audiens
Pastikan isi email sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik audiens yang dituju.
Segmentasi audiens sangat penting untuk memastikan bahwa pesan yang dikirimkan relevan dengan penerima.
Tips:
- Gunakan segmentasi email untuk mengirimkan pesan yang lebih relevan, misalnya berdasarkan usia, lokasi, atau kebiasaan pembelian.
- Hindari email generik yang tidak sesuai dengan kebutuhan penerima.
- Gunakan bahasa yang sesuai dengan audiens, apakah lebih santai atau formal.
Kesalahan Umum dalam Email Copywriting
Menulis email copywriting yang efektif bukanlah tugas yang mudah. Banyak pemasar yang tanpa sengaja melakukan kesalahan dalam penulisan yang dapat merugikan hasil kampanye email mereka.
Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam email copywriting yang perlu dihindari agar email marketing Anda lebih efektif.
1. Subject Line yang Tidak Menarik
Subject line adalah elemen pertama yang dilihat penerima email dan berperan sangat penting dalam menentukan apakah email tersebut akan dibuka atau tidak.
Jika subject line tidak menarik atau terlalu generik, email Anda berisiko tidak dibaca sama sekali.
Kesalahan:
- Menggunakan subject line yang terlalu panjang atau tidak jelas.
- Tidak menyoroti manfaat atau urgensi dalam email.
Solusi:
- Gunakan subject line yang singkat dan langsung ke intinya.
- Gunakan kata-kata yang memicu rasa penasaran atau urgensi.
- Hindari kalimat yang terlihat seperti spam atau terlalu promosi.
2. Konten yang Terlalu Panjang atau Bertele-tele
Pembaca cenderung tidak ingin membaca email yang terlalu panjang atau penuh dengan informasi yang tidak relevan.
Email yang terlalu bertele-tele dapat membingungkan penerima dan menyebabkan mereka kehilangan minat.
Kesalahan:
- Mengirimkan email dengan banyak teks yang tidak langsung menuju ke tujuan utama.
- Mencampur banyak informasi tanpa urutan yang jelas.
Solusi:
- Fokuskan pesan pada satu tujuan utama dan buat email lebih singkat dan to the point.
- Gunakan bullet points dan paragraf pendek untuk memudahkan pembaca.
3. Tidak Menggunakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
Call-to-action (CTA) adalah elemen yang mengarahkan pembaca untuk mengambil tindakan.
Jika tidak ada CTA yang jelas, penerima email tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Kesalahan:
- Tidak memasukkan CTA yang jelas atau menempatkannya di posisi yang sulit ditemukan.
- CTA yang terlalu kabur atau tidak spesifik.
Solusi:
- Gunakan CTA yang jelas dan langsung seperti “Beli Sekarang”, “Daftar Gratis”, atau “Dapatkan Diskon”.
- Tempatkan CTA di posisi yang mudah diakses, seperti di bagian atas dan bawah email.
4. Tidak Menyesuaikan dengan Audiens
Salah satu kesalahan terbesar dalam email marketing adalah mengirimkan pesan yang tidak relevan bagi audiens yang dituju.
Jika email tidak disesuaikan dengan kebutuhan atau minat penerima, mereka akan cenderung mengabaikannya.
Kesalahan:
- Mengirim email yang generik tanpa mempertimbangkan segmen audiens tertentu.
- Tidak menggunakan data audiens untuk personalisasi email.
Solusi:
- Gunakan segmentasi audiens untuk mengirimkan email yang relevan dan tepat sasaran.
- Personalisasi email dengan menggunakan nama penerima dan informasi lain yang relevan.
5. Desain yang Tidak Responsif atau Terlalu Rumit
Desain email yang buruk atau tidak responsif dapat merusak pengalaman pengguna, terutama jika email dibuka di perangkat mobile.
Jika email sulit dibaca atau tidak dapat diakses dengan mudah, penerima cenderung menutupnya dengan cepat.
Kesalahan:
- Menggunakan gambar atau desain yang terlalu besar, yang membuat email lambat dimuat.
- Desain yang tidak responsif di perangkat mobile, sehingga teks atau gambar terpotong.
Solusi:
- Gunakan desain yang simpel dan responsif, mudah dibaca di semua perangkat.
- Pastikan waktu muat email cepat dan elemen visual tidak mengganggu tampilan keseluruhan.
6. Mengabaikan Pengujian A/B
Tidak melakukan pengujian A/B adalah kesalahan besar dalam email marketing.
Tanpa pengujian, Anda tidak tahu elemen mana yang paling efektif dalam menarik perhatian audiens.
Kesalahan:
- Tidak melakukan A/B testing pada subject line, CTA, atau elemen desain.
- Menggunakan satu template email untuk semua kampanye tanpa mencoba variasi.
Solusi:
- Lakukan A/B testing pada berbagai elemen dalam email, seperti subject line, CTA, dan desain.
- Gunakan hasil pengujian untuk mengoptimalkan kampanye email di masa depan.
7. Tidak Memiliki Fokus yang Jelas
Email yang tidak memiliki tujuan atau fokus yang jelas dapat membingungkan pembaca dan membuat mereka tidak tahu tindakan apa yang diharapkan.
Email tanpa fokus yang jelas cenderung tidak menghasilkan konversi.
Kesalahan:
- Menggabungkan terlalu banyak tujuan dalam satu email.
- Tidak memiliki pesan yang jelas atau ajakan yang spesifik untuk pembaca.
Solusi:
- Tentukan satu tujuan utama untuk setiap email dan pastikan semua elemen mendukung tujuan tersebut.
- Jaga agar pesan tetap fokus dan langsung ke inti permasalahan yang ingin diselesaikan.
8. Tidak Menggunakan Data atau Bukti Sosial
Bukti sosial sangat penting untuk membangun kredibilitas dan meningkatkan kepercayaan pembaca.
Tanpa bukti sosial, email bisa kehilangan elemen kepercayaan yang sangat dibutuhkan dalam keputusan pembelian.
Kesalahan:
- Tidak menyertakan testimoni atau ulasan dari pelanggan.
- Tidak mencantumkan data yang dapat memperkuat klaim atau manfaat produk.
Solusi:
- Tambahkan testimoni pelanggan atau data statistik yang menunjukkan efektivitas produk atau layanan.
- Gunakan bukti sosial untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan konversi.
Tools yang Dapat Membantu Email Copywriting
Untuk memudahkan pekerjaan, Anda bisa menggunakan beberapa tools berikut:
- Mailchimp – Untuk otomatisasi dan analitik.
- ConvertKit – Cocok untuk kreator dan influencer.
- Grammarly & Hemingway App – Membantu mengecek tata bahasa.
- A/B Testing Tools – Untuk mengoptimalkan performa email.
Contoh Template Email Copywriting
Nulis email yang catchy dan efektif itu kadang bikin pusing, ya? Apalagi kalau bingung mau mulai dari mana.
Nah, biar nggak ribet, Anda bisa pakai template email copywriting.
Dengan template yang pas, Anda nggak perlu mikir keras soal struktur atau kata-kata—tinggal sesuaikan aja sesuai kebutuhan.
Berikut contoh email promosi sederhana:
Subject: “Jangan Lewatkan! Diskon 30% Berakhir Besok!”
Halo [Nama],
Kami punya kejutan spesial untuk Anda! Diskon 30% untuk produk favorit Anda hanya berlaku sampai besok.
Klik tombol di bawah ini sebelum waktu habis!
[Belanja Sekarang]
Kesimpulan
Jadi, sekarang Anda sudah paham apa itu email copywriting dan gimana cara bikin email yang nggak cuma dibaca, tapi juga bikin orang tertarik buat action.
Intinya, email yang bagus itu bukan cuma jualan, tapi juga ngobrol dan bangun hubungan sama audiens.
Kalau Anda terus belajar dan coba-coba teknik yang pas, dijamin konversi bisa naik, deh!
Yuk, mulai eksplor dan temukan gaya yang paling cocok buat Anda!