Iklan politik adalah salah satu alat paling penting dalam kampanye politik modern.
Baik itu di pemilihan umum, pemilu lokal, atau pemilu presiden, iklan politik memainkan peran krusial dalam membentuk opini publik.
Namun, apa itu iklan politik? Apa tujuan utamanya? Dan bagaimana sejarahnya berkembang?
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai iklan politik, mulai dari definisi hingga contoh-contohnya yang bersejarah.
Cheklist Iklan Politik
Apa Itu Iklan Politik?

Secara singkat, iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi, membujuk, atau menyampaikan pesan kepada khalayak melalui berbagai media.
Apa itu iklan politik?
Iklan politik adalah bentuk komunikasi yang digunakan oleh partai politik, calon legislatif, atau individu yang mencalonkan diri dalam sebuah pemilu untuk menyampaikan pesan-pesan politik kepada publik.
Tujuan Iklan politik adalah untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja calon atau partai guna mempengaruhi opini publik dan keputusan pemilih.
Iklan politik dapat dijumpai dalam berbagai format dan media, mulai dari media cetak seperti koran, poster, hingga iklan digital di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
Baca: Apa Itu Iklan: Tujuan, Ciri-Ciri + Panduan Lengkap!
Sejarah Iklan Politik

Sejarah penggunaannya menunjukkan bagaimana metode komunikasi ini berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam preferensi publik.
Berikut adalah sejarah bagaimana iklan politik bermula, berkembang, dan menjadi alat yang sangat kuat dalam menentukan hasil pemilu.
1. Masa Awal Penggunaan Iklan Politik
Pada awal abad ke-20, iklan politik mulai digunakan dalam bentuk pamflet dan poster yang ditempelkan di ruang publik.
Iklan-iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian pemilih dan mempromosikan ideologi atau calon.
Pada masa ini, media cetak seperti koran merupakan saluran utama untuk iklan politik.
Di Indonesia, iklan politik pertama kali muncul pada 1950-an dalam bentuk selebaran yang dibagikan di tempat umum, terutama saat pemilu pertama setelah kemerdekaan.
Media cetak menjadi alat utama untuk menyampaikan pesan politik pada masa itu.
2. Munculnya Radio dan Televisi
Seiring berkembangnya teknologi, radio mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk kampanye politik.
Kampanye suara pertama yang terorganisir memanfaatkan radio untuk menjangkau pemilih, terutama mereka yang tidak terjangkau oleh media cetak.
Televisi menjadi media penting pada pemilu Amerika Serikat 1960, di mana John F. Kennedy memanfaatkannya untuk kampanye yang efektif.
Iklan-iklan politik yang ditayangkan di televisi memperkenalkan calon kepada pemilih dengan cara yang lebih visual dan langsung.
3. Pengaruh Media Sosial dalam Iklan Politik
Pada era digital, media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menjadi platform utama untuk iklan politik.
Pada pemilu 2008, Barack Obama menggunakan media sosial dengan sangat efektif, memanfaatkan platform untuk menggalang dukungan dan mendekati pemilih muda.
Kampanye Obama menjadi titik balik dalam sejarah iklan politik, dengan memanfaatkan potensi viralitas yang ditawarkan oleh media sosial.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan media sosial semakin berkembang, dan platform-platform ini menawarkan iklan yang sangat tersegmentasi.
Memungkinkan iklan politik menjangkau kelompok pemilih yang sangat spesifik berdasarkan demografi, lokasi, dan minat.
4. Iklan Politik di Indonesia
Di Indonesia, iklan politik mulai merambah media elektronik seperti televisi pada pemilu 1999.
Pada pemilu tersebut, berbagai iklan kampanye mulai muncul, dengan pendekatan yang lebih kreatif dan langsung kepada pemilih.
Kampanye iklan televisi di Indonesia semakin berkembang dengan munculnya iklan politik berbentuk video menarik yang fokus pada citra calon.
Pemilu-pemilu selanjutnya, terutama setelah 2004, semakin banyak calon yang menggunakan media sosial untuk kampanye mereka.
Hal ini memungkinkan calon untuk langsung terhubung dengan pemilih tanpa perantara media besar.
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, iklan politik akan terus berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan cara pemilih mengonsumsi informasi.
Tujuan Iklan Politik

Sebagai alat komunikasi, iklan politik bertujuan untuk mempengaruhi pemilih, menyampaikan pesan-pesan kunci, dan akhirnya memperoleh dukungan.
Iklan politik berfungsi untuk memperkenalkan calon atau partai, membentuk persepsi, dan memotivasi pemilih agar mengambil tindakan yang diinginkan.
Berikut tujuan iklan politik:
- Meningkatkan Kesadaran Pemilih: Iklan politik pertama-tama berfungsi untuk memperkenalkan calon atau partai kepada pemilih.
Banyak pemilih yang belum tahu banyak tentang calon, sehingga iklan ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang calon dan partai yang bertarung dalam pemilu.
Melalui iklan, informasi tentang calon atau partai dapat tersebar lebih luas, menjangkau pemilih dari berbagai kalangan. - Mengedukasi Pemilih: Selain untuk mengenalkan calon atau partai, iklan politik juga berfungsi untuk mengedukasi pemilih mengenai visi, misi, dan program kerja calon atau partai.
Iklan politik sering menyampaikan informasi tentang kebijakan atau ide yang akan dijalankan jika calon terpilih, membantu pemilih membuat keputusan yang tepat dan berbasis pengetahuan. - Membangun Citra Positif: Salah satu tujuan utama iklan politik adalah membangun citra positif tentang calon atau partai.
Melalui pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan, calon berusaha menunjukkan kualitas kepemimpinan mereka, integritas, serta komitmen mereka pada perubahan.
Iklan yang efektif mampu menampilkan sisi terbaik calon, sehingga pemilih merasa lebih yakin untuk memilihnya. - Menarik Perhatian Kelompok Pemilih Tertentu: Iklan politik sering ditargetkan pada kelompok pemilih dengan karakteristik serupa, seperti usia, lokasi, status sosial, atau ideologi.
Dengan data demografis dan teknologi penargetan, iklan politik dapat disesuaikan untuk audiens tertentu, meningkatkan perhatian dan dukungan dari kelompok tersebut. - Mengajak Pemilih untuk Bertindak: Tujuan akhir dari iklan politik adalah untuk menggerakkan pemilih agar bertindak, yaitu dengan memberikan suara mereka.
Iklan yang baik memotivasi pemilih untuk memahami pilihan mereka dan mengambil tindakan nyata pada hari pemilihan dengan memilih calon atau partai tersebut. - Mempengaruhi Opini Publik: Iklan politik juga memiliki tujuan untuk mempengaruhi opini publik.
Iklan yang efektif dapat mengubah pandangan pemilih tentang isu-isu tertentu atau calon yang bertarung.
Iklan politik memperkenalkan calon, membangun citra positif, mendidik pemilih, dan mendorong tindakan pada hari pemungutan suara.
Contoh Iklan Politik yang terkenal

Iklan politik tidak hanya menarik perhatian pemilih, tetapi juga mempengaruhi opini publik dan sering kali menjadi salah satu faktor penentu dalam hasil pemilu.
Berikut beberapa contoh iklan politik yang terkenal, yang berhasil mencuri perhatian dan membentuk persepsi publik:
1. Kampanye Iklan Presiden John F. Kennedy (1960)

Kampanye John F. Kennedy pada pemilu presiden Amerika Serikat tahun 1960 adalah salah satu contoh paling ikonik dalam sejarah iklan politik.
Iklan-iklan yang ditayangkan di televisi memainkan peran besar dalam kemenangan Kennedy, dan menunjukkan betapa pentingnya media visual dalam menarik perhatian pemilih.
- Iklan Televisi: Kampanye Kennedy memanfaatkan televisi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kampanye secara langsung kepada pemilih.
Salah satu iklan paling berkesan adalah iklan yang menampilkan Kennedy berbicara tentang pentingnya perubahan dan kebijakan luar negeri. - Emosi dan Karisma: Iklan-iklan ini menekankan karisma dan kemampuan kepemimpinan Kennedy, dengan menggunakan citra yang kuat dan pesan yang menggugah.
- Dampak pada Pemilih: Penggunaan televisi mengubah dinamika pemilu, membuat pemilih dapat melihat langsung penampilan fisik dan berbicara tentang kebijakan calon yang mereka pilih.
Kampanye ini menjadi titik balik penting dalam sejarah iklan politik, dengan menekankan pentingnya citra dan komunikasi langsung.
2. Iklan “Yes We Can” Barack Obama (2008)

Kampanye Barack Obama pada pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2008 adalah salah satu yang paling revolusioner dalam hal penggunaan iklan politik.
“Yes We Can” menjadi slogan ikonik yang tidak hanya memotivasi pemilih, tetapi juga menginspirasi seluruh dunia.
- Iklan yang Menginspirasi: Iklan dengan slogan “Yes We Can” berfokus pada pesan optimisme dan harapan untuk perubahan.
Iklan ini menampilkan Obama berbicara langsung kepada rakyat, dengan visual yang mengedepankan semangat persatuan. - Platform Media Sosial: Iklan ini juga menggunakan media sosial untuk menjangkau pemilih muda yang menjadi kekuatan utama dalam kampanye Obama.
Penggunaan YouTube dan Twitter sebagai platform kampanye memperkuat iklan-iklan ini, menyebar dengan cepat melalui viralitas. - Pengaruh pada Pemilih: Iklan ini mampu membangkitkan rasa percaya diri dan harapan pada pemilih, menjadikannya salah satu faktor utama kemenangan Obama pada 2008.
Kampanye ini memperkenalkan era baru dalam iklan politik, dengan menekankan pentingnya narasi emosional yang dapat menyentuh hati pemilih.
3. Kampanye Make America Great Again (Donald Trump, 2016)

Pada pemilu presiden 2016, Donald Trump menggunakan slogan “Make America Great Again” untuk menggerakkan pemilih yang tidak puas dengan kondisi politik saat itu.
Kampanye ini mengandalkan pendekatan populis yang berfokus pada kebutuhan perubahan besar.
- Pesan Populis: Slogan “Make America Great Again” langsung menyasar pemilih yang merasa terpinggirkan dan menginginkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri dan domestik.
- Iklan Media Sosial: Iklan-iklan Trump banyak muncul di Facebook dan Twitter, memungkinkan penargetan pemilih berdasarkan data demografis dan preferensi politik.
- Pendekatan Emosional: Iklan-iklan ini menekankan ketegasan, kekuatan, dan nasionalisme, dengan pesan yang menyentuh emosi pemilih yang kecewa dengan pemerintahan sebelumnya.
Kampanye ini mengubah lanskap pemilu, menunjukkan kekuatan media sosial dalam mendominasi percakapan politik.
4. Iklan Politik di Indonesia: Pemilu 2014 (Jokowi dan Prabowo)

Pemilu presiden Indonesia tahun 2014 menyaksikan persaingan ketat antara dua calon presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Iklan-iklan politik yang mereka gunakan mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam menarik perhatian pemilih Indonesia.
- Jokowi: Iklan kampanye Jokowi menekankan sisi personal dan humanis dirinya.
Banyak iklan yang menampilkan Jokowi sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, dengan latar belakangnya sebagai gubernur DKI Jakarta yang langsung terjun ke lapangan. - Prabowo: Kampanye Prabowo lebih menekankan pada kekuatan dan ketegasan seorang pemimpin.
Iklan-iklan Prabowo berfokus pada bagaimana ia bisa membawa perubahan melalui kepemimpinan yang kuat dan keberanian untuk menghadapi tantangan besar. - Media yang Digunakan: Kedua kandidat menggunakan televisi dan media sosial sebagai platform utama untuk menyebarkan pesan mereka.
Iklan-iklan ini menunjukkan perbedaan dalam strategi kampanye masing-masing kandidat.
Iklan-iklan politik pada pemilu 2014 di Indonesia menunjukkan bagaimana calon presiden dapat menggunakan iklan untuk membangun citra dan meraih dukungan dari berbagai kalangan.
5. Iklan di Media Sosial: Pemilu 2019 dan Pemilu 2024
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, pemilu Indonesia juga mulai melihat peran penting media sosial dalam iklan politik.
Baik di pemilu 2019 maupun 2024, media sosial menjadi saluran utama bagi banyak calon legislatif dan presiden untuk menjangkau pemilih.
- Pemilu 2019: Banyak calon legislatif dan presiden yang memanfaatkan Facebook, Instagram, dan Twitter untuk menjangkau pemilih.
Iklan yang digunakan sangat tersegmentasi, menargetkan pemilih berdasarkan data demografis dan preferensi politik. - Pemilu 2024: Platform baru seperti TikTok mulai digunakan dalam kampanye politik.
Calon-calon menggunakan video pendek untuk menarik perhatian pemilih muda, dengan gaya yang lebih santai dan kreatif. - Personalisasi Iklan: Dengan kemajuan teknologi, iklan politik menjadi semakin terpersonalisasi.
Iklan-iklan ini menargetkan kelompok pemilih yang lebih spesifik, meningkatkan efektivitas kampanye.
Iklan politik di media sosial menunjukkan betapa pentingnya saluran digital dalam era modern.
Kesimpulan
Apa itu iklan politik? Iklan politik adalah alat yang digunakan untuk memperkenalkan, mendidik, dan mempengaruhi pemilih.
Iklan politik terus berkembang, menjadi lebih terpersonalisasi, dan semakin efektif berkat penggunaan teknologi dan media digital.
Penting untuk memperhatikan etika dalam pembuatan iklan politik agar pesan yang disampaikan jujur, transparan, dan bermanfaat bagi pemilih.