Jika Anda sering menggunakan aplikasi atau menjelajahi website, pasti pernah menemukan teks-teks yang muncul di tombol, notifikasi, atau bahkan pesan error.
Tapi, tahukah Anda bahwa teks-teks tersebut bukan ditulis sembarangan? Ada orang khusus yang bertugas menulisnya, dan pekerjaan itu disebut UX Writing.
Lalu, apa itu UX Writing? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap!
Apa Itu UX Writing
Memahami Apa Itu UX Writing
Apa itu UX Writing? UX Writing adalah proses menulis teks atau copy yang muncul dalam antarmuka digital seperti aplikasi, website, atau software.
Tujuan utama UX Writing adalah membantu pengguna memahami dan berinteraksi dengan produk secara lebih mudah dan intuitif.
UX Writing seringkali tidak disadari oleh pengguna, tetapi memiliki dampak besar terhadap pengalaman mereka.
Contohnya, teks pada tombol seperti “Kirim”, “Simpan”, atau “Batal”—semua itu adalah hasil dari UX Writing.
Tanpa UX Writing yang baik, pengguna bisa merasa bingung, frustasi, atau bahkan meninggalkan produk yang mereka gunakan.
Mengapa UX Writing Penting?
Kalau Anda bertanya, “Apa itu UX Writing dan mengapa penting?”
UX Writing sangat berperan dalam memastikan bahwa pengguna memiliki pengalaman yang lancar saat berinteraksi dengan suatu aplikasi atau website.
Berikut beberapa alasan mengapa UX Writing sangat krusial:
- Meningkatkan User Experience
UX Writing membantu pengguna menavigasi produk tanpa kebingungan. Dengan kata-kata yang tepat, pengguna bisa memahami fungsi setiap tombol atau menu dengan lebih mudah. - Mengurangi Frustrasi Pengguna
Bayangkan jika Anda mendapatkan pesan error yang tidak jelas seperti “Terjadi kesalahan.” Tentu Anda akan bingung. UX Writing yang baik akan memberikan instruksi lebih jelas, seperti “Koneksi internet terputus. Coba periksa jaringan Anda.” - Meningkatkan Konversi
Menurut jurnal terbaru, UX Writing yang efektif bisa membantu meningkatkan tingkat konversi. Misalnya, mengganti teks tombol dari “Daftar” menjadi “Mulai Gratis Sekarang” bisa membuat lebih banyak pengguna tertarik untuk mencoba layanan. - Menjaga Konsistensi Brand
Kata-kata yang digunakan dalam UX Writing juga berkontribusi dalam menciptakan identitas brand yang konsisten. Apakah brand Anda ingin terdengar santai, profesional, atau ramah? Semua itu bisa diwujudkan melalui UX Writing.
Prinsip Dasar UX Writing
Sekarang setelah Anda memahami apa itu UX Writing, mari kita bahas beberapa prinsip dasarnya agar teks yang Anda tulis efektif dan mudah dipahami.
1. Jelas dan Singkat
Gunakan kata-kata yang sederhana dan langsung ke intinya. Jangan membuat teks terlalu panjang atau bertele-tele.
Misalnya, dibandingkan “Klik tombol di bawah ini untuk mengirim formulir,” cukup tulis “Kirim formulir.”
2. Gunakan Bahasa yang Ramah Pengguna
Tulis dengan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens Anda. Jika target pengguna adalah anak muda, gunakan bahasa yang santai dan mudah dipahami.
3. Hindari Ambiguitas
Pesan yang tidak jelas bisa membingungkan pengguna. Contohnya, jangan hanya menulis “Error 404.”
Sebaliknya, jelaskan dengan “Halaman yang Anda cari tidak ditemukan. Coba kembali ke beranda.”
4. Fokus pada Pengguna
Ingat, UX Writing bertujuan untuk membantu pengguna. Gunakan sudut pandang mereka dan buat teks yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
5. Konsisten
Gunakan gaya bahasa yang konsisten di seluruh produk.
Jika Anda sudah menggunakan “Unduh” untuk satu tombol, jangan gunakan “Download” di tombol lainnya agar tidak membingungkan pengguna.
Contoh UX Writing yang Baik dan Buruk
Setelah memahami apa itu UX Writing, mari kita lihat beberapa contoh nyata UX Writing yang baik dan buruk.
UX Writing Buruk | UX Writing Baik |
---|---|
“Error terjadi.” | “Terjadi masalah. Coba periksa koneksi internet Anda.” |
“Batal” | “Kembali ke halaman sebelumnya” |
“OK” | “Selesai” |
“Form tidak valid” | “Harap isi semua kolom yang wajib diisi.” |
Dari contoh di atas, terlihat bahwa UX Writing yang baik memberikan informasi yang lebih jelas dan membantu pengguna memahami apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Bagaimana Cara Memulai Karier di UX Writing?
Jika setelah membaca artikel ini Anda tertarik untuk menjadi UX Writer, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Pelajari Dasar-Dasar UX dan Copywriting
UX Writing adalah kombinasi antara UX Design dan copywriting. Pahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan antarmuka digital dan bagaimana cara menulis copy yang efektif. - Analisis Produk Digital yang Ada
Perhatikan bagaimana teks dalam aplikasi atau website ditulis. Identifikasi mana yang bagus dan mana yang bisa diperbaiki. - Latihan Menulis UX Copy
Coba buat UX copy untuk halaman login, tombol, atau pesan error. Semakin banyak latihan, semakin baik kemampuan Anda. - Bergabung dengan Komunitas UX Writing
Ikut serta dalam komunitas UX Writer bisa membantu Anda belajar dari pengalaman orang lain. Ada banyak grup di LinkedIn atau forum online yang membahas topik ini. - Buat Portofolio UX Writing
Portofolio akan sangat membantu jika Anda ingin melamar pekerjaan sebagai UX Writer. Anda bisa membuat proyek fiktif atau merevisi UX copy dari aplikasi yang sudah ada.
Kesimpulan
Jadi, apa itu UX Writing? UX Writing adalah seni menulis teks untuk antarmuka digital dengan tujuan membantu pengguna berinteraksi dengan produk secara lebih mudah dan intuitif.
Dengan UX Writing yang baik, pengguna bisa memiliki pengalaman yang lebih nyaman, memahami fungsi produk dengan jelas, dan merasa lebih terhubung dengan brand.
Jika Anda tertarik untuk mendalami UX Writing, mulailah dengan memahami prinsip-prinsipnya, menganalisis produk digital yang ada, dan berlatih menulis UX copy sendiri.
Dengan latihan yang konsisten, Anda bisa menjadi UX Writer yang handal dan membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Selamat mencoba!