Selamat datang di blog Garuda SEO! Google mengandalkan berbagai algoritma untuk menyajikan hasil pencarian yang relevan dan bermanfaat.
Dan, rutin melakukan pembaruan.
Setiap algoritma, dirancang untuk mengatasi tantangan tertentu. Seperti meningkatkan kualitas konten, mengurangi spam, dan memberikan pengalaman pengguna yang optimal.
Nama Algortima Google
Daftar Lengkap Nama Algoritma Google
Berikut adalah daftar nama algoritma Google yang lengkap, dilengkapi dengan fungsi, fokus, tujuan, tahun rilis, serta contoh kongkritnya.
1. Google Panda (2011)
Google memperkenalkan Panda untuk menyeleksi konten berkualitas. Tujuannya jelas: menyaring situs yang hanya menyajikan konten duplikat atau minim nilai.
- Fokus: Kualitas konten
- Tujuan: Mengurangi peringkat situs dengan konten berkualitas rendah atau duplikat
- Contoh: Situs berita yang hanya mengumpulkan artikel dari sumber lain tanpa menambahkan nilai tambah akan terkena dampak
2. Google Penguin (2012)
Penguin hadir untuk menindak manipulasi backlink. Algoritma ini mengincar situs yang menggunakan tautan tidak wajar demi mengangkat peringkat.
- Fokus: Backlink spam
- Tujuan: Menghukum situs yang menggunakan backlink manipulatif
- Contoh: Blog yang membeli tautan dari jaringan backlink berkualitas rendah akan kehilangan peringkat
3. Google Hummingbird (2013)
Hummingbird mengubah cara Google memahami maksud pencarian. Ia fokus pada konteks, bukan hanya kata kunci.
- Fokus: Pemahaman konteks pencarian
- Tujuan: Memberikan hasil relevan berdasarkan maksud pencarian
- Contoh: Pencarian “cara membuat kopi yang enak” akan menampilkan hasil dengan resep dan tips spesifik
4. Google Pigeon (2014)
Pigeon diciptakan untuk menyempurnakan hasil pencarian lokal. Algoritma ini membantu pengguna menemukan informasi terdekat secara akurat.
- Fokus: Pencarian lokal
- Tujuan: Menghubungkan hasil pencarian dengan lokasi pengguna
- Contoh: Saat mencari “restoran pizza,” hasil yang muncul berasal dari sekitar lokasi pengguna
5. Google Mobilegeddon (2015)
Google mulai menekankan pentingnya situs mobile-friendly. Mobilegeddon mempengaruhi peringkat berdasarkan tampilan seluler.
- Fokus: Responsivitas mobile
- Tujuan: Prioritaskan situs yang ramah perangkat seluler
- Contoh: Situs dengan desain responsif akan lebih diutamakan
6. Google RankBrain (2015)
RankBrain memperkenalkan kecerdasan buatan dalam algoritma pencarian. Tujuannya: memahami maksud pencarian yang kompleks.
- Fokus: AI dan pembelajaran mesin
- Tujuan: Memahami kueri kompleks menggunakan sinonim dan konteks
- Contoh: “Tempat wisata terdekat yang cocok untuk keluarga” akan diproses berdasarkan lokasi dan relevansi
7. Google Fred (2017)
Fred menargetkan situs yang terlalu berorientasi pada iklan. Ia menyaring halaman yang mengabaikan pengalaman pengguna demi pendapatan iklan.
- Fokus: Monetisasi berlebihan
- Tujuan: Menurunkan peringkat situs yang hanya mengejar iklan
- Contoh: Situs dengan banyak iklan pop-up akan kehilangan peringkat
8. Google BERT (2019)
BERT hadir untuk memahami bahasa seperti manusia. Dengan NLP, algoritma ini dapat memahami konteks kalimat yang lebih rumit.
- Fokus: Pemrosesan bahasa alami (NLP)
- Tujuan: Memahami konteks kueri yang kompleks
- Contoh: Pencarian “apakah saya memerlukan visa untuk ke Jepang” akan menghasilkan jawaban yang tepat
9. Google Core Web Vitals (2021)
Core Web Vitals memperkenalkan metrik baru untuk UX. Google menilai seberapa cepat dan stabil halaman saat diakses pengguna.
- Fokus: Pengalaman pengguna (UX)
- Tujuan: Meningkatkan kecepatan, interaktivitas, dan stabilitas halaman
- Contoh: Situs dengan waktu muat cepat akan mendapat prioritas
10. Google Passage Ranking (2021)
Google kini bisa memahami bagian tertentu dari artikel panjang. Passage Ranking memungkinkan hasil relevan muncul dari satu paragraf saja.
- Fokus: Bagian spesifik konten
- Tujuan: Memberikan jawaban dari bagian tertentu dalam artikel
- Contoh: Kueri “cara membuat saus tomat” akan langsung diarahkan ke langkah resep dalam artikel
11. Google Caffeine (2010)
Caffeine dibuat untuk menyegarkan kecepatan indeksasi konten. Google jadi lebih cepat mengindeks halaman baru.
- Fokus: Kecepatan indeksasi
- Tujuan: Mengindeks konten baru lebih cepat
- Contoh: Blog berita bisa muncul di pencarian hanya beberapa menit setelah dipublikasikan
12. Google Top Heavy (2012)
Top Heavy menargetkan situs dengan iklan berlebihan di atas konten. Pengguna harus langsung melihat informasi, bukan iklan.
- Fokus: Penempatan iklan
- Tujuan: Menurunkan situs dengan terlalu banyak iklan di bagian atas
- Contoh: Situs dengan banner iklan besar sebelum konten akan kehilangan peringkat
13. Google Exact Match Domain (EMD) (2012)
EMD menghentikan penyalahgunaan domain yang cocok kata kunci. Nama domain bukan jaminan kualitas.
- Fokus: Nama domain
- Tujuan: Menghukum domain dengan konten buruk meski sesuai kata kunci
- Contoh: “belisepatmurah.com” dengan konten seadanya akan terdampak
14. Google Pirate Update (2012)
Pirate Update diciptakan untuk melindungi hak cipta. Ia menghukum situs yang mendistribusikan konten bajakan.
- Fokus: Hak cipta
- Tujuan: Menurunkan peringkat situs pelanggar hak cipta
- Contoh: Situs penyedia film ilegal akan diturunkan peringkatnya
15. Google Medic Update (2018)
Medic difokuskan pada situs YMYL seperti kesehatan dan keuangan. Google ingin konten sensitif ditulis oleh sumber terpercaya.
- Fokus: Kualitas situs YMYL
- Tujuan: Menekankan kredibilitas untuk topik penting
- Contoh: Blog kesehatan tanpa referensi medis akan kehilangan ranking
16. Google Product Reviews Update (2021)
Algoritma ini mendorong ulasan yang benar-benar berdasarkan pengalaman. Hanya review mendalam yang akan diprioritaskan.
- Fokus: Ulasan produk
- Tujuan: Mengutamakan review asli dan informatif
- Contoh: Review dengan foto asli dan penjelasan mendalam lebih diprioritaskan
17. Google SpamBrain (2022)
SpamBrain adalah teknologi AI terbaru Google untuk lawan spam. Algoritma ini terus belajar mengenali pola spam baru.
- Fokus: Spam
- Tujuan: Mengidentifikasi dan menghukum situs manipulatif
- Contoh: Situs dengan spam link akan dihukum tanpa kompromi
18. Google Freshness Update (2011)
Freshness dibuat agar hasil pencarian selalu up to date. Informasi lama mulai tergeser oleh konten terbaru.
- Fokus: Konten terbaru
- Tujuan: Memprioritaskan informasi terkini
- Contoh: Skor pertandingan yang baru saja selesai akan tampil di urutan teratas
19. Google Site Diversity Update (2019)
Site Diversity bertujuan agar hasil pencarian lebih beragam. Satu domain tak bisa mendominasi seluruh hasil.
- Fokus: Variasi hasil
- Tujuan: Batasi hasil dari satu domain
- Contoh: Mesin pencari menampilkan beragam situs, bukan hanya satu raksasa
20. Google MUM (2021)
MUM membawa pemahaman pencarian ke level baru. Google kini bisa membaca teks, gambar, dan video sekaligus.
- Fokus: Pemahaman multimodal
- Tujuan: Menyajikan hasil dari berbagai format konten
- Contoh: Pencarian “tas hiking terbaik” bisa menunjukkan gambar, ulasan, dan video
21. Google Product Reviews Update (Berulang sejak 2021)
Pembaruan ini terus berkembang untuk menyaring ulasan produk. Tujuannya tetap sama: review yang asli dan bermanfaat.
- Fokus: Ulasan produk.
- Tujuan: Meningkatkan peringkat ulasan produk yang mendalam, informatif, dan berbasis pengalaman nyata.
- Fungsi: Mengutamakan ulasan yang memberikan nilai tambah kepada pengguna daripada ulasan yang mendaur ulang informasi dari sumber lain.
- Contoh: Ulasan produk seperti “Laptop ABC” yang mencakup pengalaman penggunaan nyata, foto asli, perbandingan dengan produk serupa, dan analisis mendalam tentang pro dan kontra akan mendapat peringkat lebih baik.
Sebaliknya, ulasan yang hanya berisi spesifikasi umum tanpa tambahan informasi bermanfaat, cenderung kehilangan peringkat.
Google Product Reviews Update, membantu pengguna menemukan ulasan yang benar-benar bermanfaat.
Sehingga mereka dapat membuat keputusan pembelian yang lebih baik, berdasarkan informasi yang otentik dan relevan.
Daftar Nama Algoritma Minor Google

Berikut adalah daftar nama algoritma minor Google yang sering kali kurang dikenal, tetapi memiliki pengaruh signifikan pada hasil pencarian dalam kasus atau kategori tertentu.
Algoritma ini, biasanya menangani aspek yang lebih spesifik atau menjadi bagian dari pembaruan algoritma yang lebih besar.
1. Google Freshness Update (2011)
Google menyadari pentingnya konten terbaru bagi pengguna yang mencari informasi real-time.
Melalui Freshness Update, hasil pencarian diprioritaskan berdasarkan waktu penerbitan kontennya.
- Fokus: Konten terbaru
- Tujuan: Memberikan prioritas pada konten yang lebih baru dan relevan dengan tren terkini
- Contoh: Pencarian seperti “jadwal pertandingan sepak bola” akan menampilkan hasil yang diperbarui secara real-time
2. Google E-A-T (2014)
E-A-T bukan algoritma tunggal, tapi prinsip penilaian konten yang sangat penting.
Google ingin menonjolkan konten dari sumber yang ahli, tepercaya, dan memiliki otoritas.
- Fokus: Kredibilitas konten
- Tujuan: Menampilkan konten dari sumber dengan keahlian dan otoritas
- Contoh: Blog kesehatan yang ditulis oleh dokter lebih diutamakan daripada konten dari sumber yang tidak dikenal
3. Google Possum (2016)
Google mengubah pendekatan pencarian lokal dengan Possum. Algoritma ini menyaring dan menyesuaikan hasil agar lebih akurat berdasarkan lokasi pengguna.
- Fokus: Pencarian lokal
- Tujuan: Menyaring hasil pencarian agar lebih relevan dengan lokasi pengguna
- Contoh: Bisnis pinggiran kota tetap bisa muncul dalam pencarian pengguna di pusat kota jika relevan
4. Google Mobile First Indexing (2016)
Google mulai mengutamakan pengalaman pengguna di perangkat mobile.
Karena itu, versi mobile situs kini jadi patokan utama untuk indeks dan peringkat.
- Fokus: Versi mobile situs
- Tujuan: Mengindeks versi mobile sebagai prioritas utama
- Contoh: Situs yang tidak responsif di perangkat mobile akan terkena dampak negatif
5. Google Image Algorithm
Gambar kini menjadi elemen penting dalam pencarian.
Algoritma ini mengoptimalkan hasil pencarian gambar berdasarkan kualitas visual dan konteks.
- Fokus: Pencarian gambar
- Tujuan: Menampilkan gambar yang relevan, berkualitas, dan teroptimasi
- Contoh: Gambar dengan nama file deskriptif dan tag alt akan lebih unggul
6. Google Video Algorithm
Video adalah format konten yang terus meningkat popularitasnya.
Google mengembangkan algoritma khusus agar video relevan lebih mudah ditemukan.
- Fokus: Pencarian video
- Tujuan: Menyajikan video yang relevan berdasarkan metadata
- Contoh: Video dengan deskripsi dan tag sesuai kueri akan lebih sering muncul
7. Google News Algorithm
Google memiliki pendekatan khusus untuk konten berita. Algoritma ini fokus pada kecepatan dan kredibilitas dalam menampilkan informasi terkini.
- Fokus: Berita terkini
- Tujuan: Menampilkan berita terpercaya dari sumber kredibel
- Contoh: Berita “pemilu presiden” akan menampilkan sumber seperti BBC atau Reuters
8. Google Page Layout Algorithm (2012)
Google ingin pengguna mendapatkan konten secepat mungkin. Algoritma ini menghukum situs dengan penempatan iklan berlebihan di atas.
- Fokus: Desain halaman
- Tujuan: Menurunkan situs dengan terlalu banyak iklan di atas konten
- Contoh: Situs berita dengan banner besar sebelum konten akan terdampak
9. Google Exact Match Domain (EMD) (2012)
Domain dengan nama persis kata kunci tak lagi menjadi jaminan. Google mulai menilai kualitas konten, bukan hanya nama domain.
- Fokus: Nama domain
- Tujuan: Menghukum domain kata kunci dengan konten buruk
- Contoh: Situs seperti “belimurah.com” tanpa konten bermanfaat akan diturunkan
10. Google Venice Update (2012)
Venice membawa personalisasi lokasi ke level baru. Hasil pencarian kini disesuaikan secara otomatis dengan lokasi pengguna.
- Fokus: Hasil pencarian lokal
- Tujuan: Menyesuaikan hasil dengan lokasi geografis pengguna
- Contoh: Pencarian “restoran sushi” akan menampilkan tempat di kota pengguna
11. Google Pirate Update (2012)
Google ingin memerangi pembajakan konten secara tegas. Pirate Update menurunkan peringkat situs pelanggar hak cipta.
- Fokus: Hak cipta
- Tujuan: Mengurangi peringkat situs bajakan
- Contoh: Situs film ilegal akan dikeluarkan dari peringkat tinggi
12. Google Secure Sites Update (2014)
Google memberikan sinyal bahwa keamanan pengguna adalah prioritas. Situs dengan HTTPS kini mendapat keunggulan di hasil pencarian.
- Fokus: Keamanan situs
- Tujuan: Memberikan peringkat lebih baik pada situs dengan HTTPS
- Contoh: Situs e-commerce yang menggunakan HTTPS lebih dipercaya
13. Google Local Services Ads (LSA) Algorithm
LSA adalah sistem iklan berbasis lokasi yang lebih tepercaya. Google hanya menampilkan layanan lokal yang telah diverifikasi.
- Fokus: Bisnis lokal
- Tujuan: Menampilkan layanan terpercaya di hasil pencarian lokal
- Contoh: “Tukang ledeng terdekat” akan memunculkan bisnis lokal yang lolos verifikasi
14. Google Deduplication Update (2020)
Google tidak ingin halaman pertama dipenuhi hasil dari domain yang sama. Deduplication menyaring duplikat agar hasil lebih beragam.
- Fokus: Penghapusan duplikat
- Tujuan: Mengurangi duplikasi hasil dari satu domain
- Contoh: Hanya hasil paling relevan dari satu domain yang ditampilkan
15. Google SpamBrain (2022)
SpamBrain adalah sistem berbasis AI untuk memberantas spam. Teknologi ini mampu belajar dan mengenali pola manipulasi yang terus berkembang.
- Fokus: Deteksi spam
- Tujuan: Mengidentifikasi situs manipulatif dengan AI
- Contoh: Situs penuh tautan spam akan turun drastis
16. Google Jobs Algorithm
Pencarian kerja menjadi lebih efisien dengan algoritma ini. Google menyaring dan menyajikan lowongan yang benar-benar relevan.
- Fokus: Lowongan pekerjaan
- Tujuan: Menyajikan daftar kerja dari sumber tepercaya
- Contoh: “Lowongan IT Jakarta” akan menampilkan hasil dari portal terpercaya
17. Google Travel Algorithm
Google membantu pengguna merencanakan perjalanan lebih mudah. Algoritma ini menyusun informasi terbaik dari berbagai sumber perjalanan.
- Fokus: Pencarian perjalanan
- Tujuan: Menyajikan info hotel, tiket, dan destinasi terbaik
- Contoh: “Hotel di Bali” akan menunjukkan pilihan terbaik dengan ulasan
18. Google Personalized Search
Google menyadari bahwa tiap pengguna memiliki preferensi unik. Personalized Search menyesuaikan hasil pencarian berdasarkan riwayat dan kebiasaan.
- Fokus: Preferensi pengguna
- Tujuan: Menyesuaikan hasil dengan perilaku pengguna
- Contoh: Jika sering mencari resep, kata “pasta” akan lebih menampilkan resep daripada restoran
19. Google Knowledge Graph (2012)
Google ingin langsung menjawab pertanyaan pengguna tanpa klik tambahan. Knowledge Graph menyajikan jawaban singkat dan terstruktur.
- Fokus: Informasi terstruktur
- Tujuan: Menyediakan jawaban langsung di hasil pencarian
- Contoh: “Tinggi Menara Eiffel” langsung muncul tanpa perlu klik ke situs
20. Google Featured Snippets Update
Cuplikan unggulan adalah jawaban singkat di posisi teratas. Google memilih potongan konten terbaik dari halaman untuk menjawab kueri langsung.
- Fokus: Cuplikan hasil pencarian
- Tujuan: Menampilkan jawaban langsung dari konten situs
- Contoh: “Cara mengikat dasi” langsung muncul dalam bentuk langkah-langkah ringkas
Algoritma minor ini melengkapi algoritma utama Google. Tujuanya, untuk memberikan pengalaman pencarian yang lebih spesifik dan relevan.
Meskipun tidak sepopuler algoritma besar, seperti; Panda atau Penguin, algoritma minor ini memainkan peran penting.
Khususnya, dalam menyempurnakan hasil pencarian, terutama dalam kategori khusus seperti pencarian gambar, berita, atau konten lokal.
Dengan memahami nama algoritma Google ini, Anda dapat mengoptimalkan situs untuk menjangkau audiens dengan lebih efektif.
Kesimpulan
Setiap nama algoritma Google memiliki peran penting dalam menjaga kualitas hasil pencarian.
Dengan memahami daftar algoritma di atas, Anda dapat menyesuaikan strategi SEO untuk memastikan situs Anda mematuhi pedoman Google dan memberikan nilai lebih bagi pengguna.
Fokus pada konten berkualitas, pengalaman pengguna yang baik, dan kepatuhan terhadap standar etika digital adalah kunci keberhasilan dalam dunia SEO.